Banner 468 x 60px

 

Rabu, 01 Juni 2022

MENGHARGAI STRUKTUR KELUARGA

0 komentar
Keluarga adalah bagian terpenting dari hidup. Kita perlu belajar menghargai setiap struktur yang ada. 
Read more...

Selasa, 31 Mei 2022

STAY TO POSITIVE THINGS

0 komentar
Mengajar mahasiswa adalah hal yang susah-susah gampang. Kalau mereka dengar-dengaran dan rajin pasti kita lumayan santai. Namun jika mereka cenderung cuek dan malas, nah di sini tantangan bagi dosen. Di sinilah kesulitan bagi seorang dosen akhirnya dihadapi. Dosen harus memikirkan strategi yang ampuh untuk membawa mereka mengerti dan menghargai proses pembelajaran. Ini dasar dari sebuah pengajaran di kelas. Saya sendiri tengah melatih diri untuk menerapkan itu di kelas ajar saya semester ini. Stay to focus on students positive things. Support them to find their learning goals. Bring them there. 
Read more...

Minggu, 29 Mei 2022

MENGENANG MASA DIUJI DALAM SIDANG TESIS

0 komentar
30 Mei 2022
Ini waktu mendadak. Pegawai administrasi program magister akuntansi menelepon ku pagi-pagi saat aku masih tidur. Katanya, kamu siap untuk maju ujian tesis besok ya. Jleb! Kaget. Aku bertanya, apakah Mbak sudah yakin? Karena aku sendiri belum yakin! Beliau mendorongku. Aku setuju. Saat maju ujian aku disidang dengan cukup kritis oleh para pengujiku. Di akhirnya, pembimbing 1 membaca hasil ujian dan aku dinyatakan lulus ujian tesis dengan nilai A. So thanks to God.

Read more...

MEREKAT HUBUNGAN SOSIAL

0 komentar
29 Mei 2022
Manusia tak dapat hidup sendiri. Selain itu, waktu hidup manusia itu singkat. Tak ada gunanya kita hidup individualistis. Tak ada faedahnya jika kita hidup menyendiri. Bagikanlah hidupmu dengan orang sekitar dan masyarakat dan kamu akan temukan makna hidup yang memuaskan batinmu. 
Read more...

Jumat, 27 Mei 2022

MANUSIA TAK KUASA MENGUBAH MANUSIA

0 komentar

Sejatinya hanya Tuhan lah yang mampu mengubah hati manusia. Sedikit resah dengan sikap mencontek anak-anak mahasiswa di kelas. Kemarin saya memberikan ujian untuk 3 kelas yang saya ampu di semester ini. Berat memang untuk membawa mereka keluar dari kebiasaan mencontek ini. Tapi saya yakin dí semester berikutnya dengan pola mengajar dan menguji yang sama, mereka perlahan terbiasa dan berubah. Sembari mengingat, kita manusia tak punya kuasa untuk mengubah manusia lain. Just do our tasks well and professional then the result will come. 

Selamat menikmati masa mendidik.

Welcome to the real life. 

Read more...

LINGKUNGAN TANG TIDAK SUPPORT

0 komentar
27 Mei 2022
Memang tidak mudah bergerak menulis dalam lingkungan yang tidak mendukung secara spirit maupun materiil. Terasa sesak namun harus tetap bergerak menulis dan menulis. Itulah komitmen. 
Read more...

Rabu, 25 Mei 2022

REHAT UNTUK BANGKIT

0 komentar
Read more...

Selasa, 24 Mei 2022

PENDING MEMBAYAR BIAYA PUBLIKASI

0 komentar
Kita bisa menyampaikan kepada pihak jurnal bahwa kita telat membayar biaya publikasi karena kendala finansial. Selanjutnya, kita dapat menjanjikan tanggal berapa kita dapat membayar biaya tersebut. 

Jangan sampai karena biaya kita malas menulis. Uang adalah barang yang bisa dicari dan berkat dari Sang Pemilik Hidup. Hal terpenting adalah mengasah kemampuan untuk menyambut hari depan yang penuh terobosan. Demi mencapai kemajuan generasi. 
Read more...

JANGAN LEWAT PINTU BELAKANG

0 komentar

Jangan lewat pintu belakang kalau mau publikasi karena kita akan kehilangan ilmu publikasi untuk masa depan yang masih panjang. Jangan lewat pintu belakang, ya!

Read more...

BERSIHKAN PIKIRAN DARI DENDAM

0 komentar

23 Mei 2022

Hati yang murni datang dari pikiran yang jernih. Jernihkan hati dan pikiran sebelum proses menulis dijalankan. 

Read more...

Minggu, 22 Mei 2022

BERLANGGANAN JURNAL

0 komentar

22 Mei 2022

Berlangganan jurnal adalah salah satu bentuk memperbaharui topik riset kita. Carilah jurnal dengan akreditasi terbaik dan berlanggananlah dengannya. 

Read more...

PUBLIKASI SINTA 3

0 komentar
21 Mei 2022
Publikasi di Jurnal Sinta 3 tidak seberat Sinta 2. Ada beberapa Jurnal Sinta 3 yang tidak melewati proses review. Namun konsekuensinya adalah harus bayar lebih mahal.
Read more...

Kamis, 19 Mei 2022

DISIPLIN

0 komentar
Read more...

TUNTAS

0 komentar

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dikerjakan sampai tuntas. Banyak yang memilih menunda sampai akhirnya tidak melanjutkan proses penelitian sampai akhir.

Read more...

Rabu, 18 Mei 2022

MENCARI TIM PENULIS

0 komentar
Tim yang dibentuk untuk menulis sebaiknya yang dapat diajak bekerja sama dengan solid. Ini bertujuan agar kita dapat membagi tugas dan mengerjakannya dengan baik sampai tuntas. 
Read more...

Selasa, 17 Mei 2022

MENCARI INFORMASI TENTANG MEMBAYAR BIAYA PENELITIAN

0 komentar
Sebagai anggota tubuh dari institusi pendidikan yang tugas utamanya adalah meneliti maka kita perlu mencari tahu informasi tentang pihak yang bisa membayar biaya publikasi kita. Informasi ini bisa ditanyakan pada pimpinan jurusan ataupun pimpinan fakultas bagian keuangan. 
Read more...

REFRESHING

0 komentar
16 Mei 2022
Refreshing sangat penting bagi seorang penulis atau peneliti karena itu akan membuka banyak ide baru baginya. 
Read more...

Minggu, 15 Mei 2022

STUDI EMPIRIS

0 komentar
Studi empiris sebaiknya dilakukan di beberapa objek yang sejenis. 
Read more...

Jumat, 13 Mei 2022

PENELITIAN STUDI KASUS

0 komentar
Apa itu studi kasus? Kita mengambil salah satu objek penelitian untuk ditelusuri kasus apa yang terjadi di sana. Penelitian ini bisa menggunakan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Jika kualitatif, sebaiknya peneliti fokus pada 1 isu saja dan perdalam penggalian isu tersebut. Jika kuantitatif maka peneliti dapat menyebarkan kuesioner ke responden yang tepat, artinya yang bersinggungan langsung dengan persoalan yang diangkat.
Read more...

MOTIVASI PENELITIAN

0 komentar
13 Mei 2022
Motivasi penelitian biasanya terdapat di paragraf keempat atau kelima. Ini biasanya disebut dengan fenomena atau permasalahan yang mendorong peneliti untuk menulis.
Read more...

BAGAIMANA MENULIS LATAR BELAKANG

0 komentar

 12 Mei 2022

Latar belakang harus berbentuk segitiga terbalik. 

Read more...

Rabu, 11 Mei 2022

MENGAPA BIAYA PUBLIKASI BESAR?

0 komentar
11 Mei 2022
Setelah proses revisi berakhir dan artikel dinyatakan diterima maka tahap selanjutnya adalah menyiapkan sejumlah biaya yang disyaratkan untuk publikasi. Cukup besar, iya. Karena biaya ini akan digunakan untuk membayar jasa reviewer yang mereviu artikel kita. So, it is fair. 
Read more...

Selasa, 10 Mei 2022

PENTINGNYA MENAATÍ GAYA SELINGKUNG JURNAL

0 komentar
Read more...

Senin, 09 Mei 2022

MENELUSURI FENOMENA

0 komentar

Fenomena adalah masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat. Hal yang tidak sesuai dengan sesuatu yang ideal. Misalnya, kita melihat pedagang ikan yang tidak mengalami keuntungan. Ini pasti disebabkan oleh suatu masalah. Bisa ditelusuri dan diangkat menjadi masalah dalam penelitian. 

Read more...

Minggu, 08 Mei 2022

JUDUL ARTIKEL YANG TEPAT

0 komentar
8 Mei 2022
Judul artikel yang tepat adalah judul yang memuat hasil penelitian.
Read more...

Jumat, 06 Mei 2022

MENGHARGAI PROSES

0 komentar
Read more...

FINALLY, PUBLISHED!

0 komentar
Read more...

Rabu, 04 Mei 2022

TEKNIK SAMPLING

0 komentar
Read more...

KESABARAN AKAN MEMBAWA PADA TUJUAN

0 komentar
Read more...

JANGAN SALAH STRATEGI MENULIS

0 komentar
3 Mei 2022

Read more...

Senin, 02 Mei 2022

CAR IDE

0 komentar
Melakukan perjalanan menuju pulau kecil, sebaiknya digunakan untuk memikirkan ide penelitian yang baru, bukan? Ini hal yang penting bagi seorang peneliti agar dia tidak kehabisan entry poin untuk meneliti... 
Read more...

Minggu, 01 Mei 2022

PENTINGNYA MENENTUKAN UNIT ANALISIS

0 komentar
Sebuah penelitian perlu menentukan unit analisis agar dapat menentukan responden secara tepat. Unit Analisis adalah satuan yang diteliti yang berkaitan dengan benda, individu, kelompok, sebagai subjek penelitian (Hamidi, 2005: 75-76). Unit analisis dapat menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian. Pada suatu penelitian, menentukan suatu unit analisis sangat diperlukan. Unit analisis juga diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus/ komponen yang diteliti.
Unit analisis ini dilakukan oleh peneliti agar validitas dan reabilitas penelitian dapat terjaga. Karena terkadang peneliti masih bingung membedakan antara objek penelitian, subjek penelitian dan sumber data.
Misalnya unit analisis adalah Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) maka data yang dikumpulkan harus dikategorikan berdasarkan OPD, barulah diolah menggunakan alat SPSS. 
Banyak kekeliruan yang sering terjadi adalah kita mengolah data penelitian berdasarkan individu yang ada di dalam OPD, padahal sebenarnya tidak demikian. Jawaban yang diolah adalah jawaban per OPD. 
Treatment untuk menemukan score per OPD adalah merata-ratakan score dari seluruh individu per OPD. Hasil penelitian berdasarkan treatment ini akan lebih akurat mewakili kondisi per OPD. Oleh karena itu, pada bagian metodologi kita perlu menentukan unit analisis dari penelitian kita. 
Read more...

Sabtu, 30 April 2022

BAGAIMANA MEMBANGUN MODEL PENELITIAN?

0 komentar
Model penelitian yang dibangun harus berkaitan dengan latar belakang yang diuraikan sebelumnya. Selain itu, model juga sebaiknya mencerminkan teori yang digunakan. Jangan sampai model penelitian kita tiba-tiba memunculkan variabel lain yang tidak dijelaskan di dalam latar belakang. 
Read more...

Jumat, 29 April 2022

MENGAPA PENELITIAN HARUS JUJUR?

0 komentar

Penelitian adalah pekerjaan mulia karena kita sedang mencari solusi untuk suatu permasalahan. Inilah alasan mengapa seorang peneliti harus jujur. Let data speaks! Do not lie. Jika penelitian kita berisi sesuatu yang tidak terjadi di lapangan maka kita tidak sedang memberikan solusi bagi masyarakat, sebaliknya kita menyesatkan mereka. Tulisan kita jadi mubasir. Tidak ada artinya. 

Read more...

Kamis, 28 April 2022

PEMBERITAHUAN PENERIMAAN ARTIKEL

0 komentar
Informasi yang dinanti-nantikan datang juga. Email dari Jurnal bahwa artikel sudah direview oleh Mitra Bestari 1.
Read more...

Rabu, 27 April 2022

ENTRY POIN DALAM LATAR BELAKANG PENELITIAN

0 komentar
Hal penting yang menjadi entry poin dari sebuah penulisan adalah fenomena gap. Fenomena gap adalah masalah yang terjadi di lapangan yang tidak sesuai dengan keadaan idealnya. Biasanya dalam penulisan skripsi dan tulisan ilmiah lainnya, fenomena gap merupakan poin penting yang membawa kita masuk pada inti dari latar belakang penulisan kita.
Pada bagian latar belakang ini, peneliti diharapkan untuk tidak berargumen. Biarkan fenomena yang sudah terdokumentasi dalam penelitian-penelitian terdahulu berbicara lebih banyak. Peneliti disarankan untuk lebih mengutarakan opini dan gagasannya pada bab 4 dan bab 5 (pada skripsi) atau pada hasil analisis dan kesimpulan (pada artikel ilmiah). 
Ini artinya apa? Seorang peneliti harus banyak membaca penelitian terdahulu dan berita-berita resmi lainnya yang mendukung fenomena yang diangkat.
Selain itu, pada penelitian kuantitatif, hal inti yang menjadi fokus penelitian adalah pada variabel Y (dependen). Dari variabel Y ini barulah kita menyebar ke hal-hal lainnya. Fenomena yang diangkat haruslah berkaitan dengan variabel Y. 
Misalnya, jika variabel Y adalah akuntabilitas pelaporan keuangan. Maka yang menjadi pertanyaan penting adalah "ada masalah apa dengan akuntabilitas pelaporan keuangan di pemerintah daerah"? Ini yang menjadi entry poin kita. Semoga pembaca memahami dengan baik, ya. 

Salam Menulis,
Read more...

Selasa, 26 April 2022

STRATEGI LOLOS JURNAL SINTA 2

0 komentar

Beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan penulis jika menargetkan publikasi pada Jurnal Sinta 2.
  1. Artikel harus mengikuti gaya selingkung jurnal. 
  2. Artikel memiliki research gap yang jelas (novelty).
  3. Teori yang dirujuk harus dikaitkan dengan variabel/fenomena yang diangkat.
  4. Metodologi harus jelas.
  5. Rujukan yang digunakan haruslah yang 8 tahun terakhir. Disarankan merujuk pada artikel-artikel yang dipublikasi pada Jurnal terakreditasi dan bereputasi. 
  6. Disarankan artikel menggunakan bahasa Inggris.

Read more...

Senin, 25 April 2022

REVISI SAMPAI SELESAI

0 komentar

Sekali basah, basah semua. Jangan mundur sampai engkau menyelesaikan apa yang sudah engkau awali. Hari ini aku baru saja menyelesaikan kira-kira 8 kali revisi artikel untuk masuk dalam tahap revíu oleh reviewer jurnal. Di tahap editor saja sudah ada 8 kali, entah reviewer berapa kali lagi ya? Hehe. Siapkan mental saja. 


Read more...

Sabtu, 23 April 2022

MENULIS ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

0 komentar
Read more...

PARAFRASE DALAM PENULISAN

0 komentar

Untuk menghindari plagiasi yang tinggi maka kita harus melakukan parafrase terhadap setiap kutipan yang kita kutip. Sangat tertarik dengan Jurnal yang menetapkan tingkat plagiasi yang sangat rendah, misalnya 5%. Wow! Ini artinya si author harus melakukan banyak sekali parafrase terhadap artikel yang dikutip. Baik juga tujuannya. Ini dimaksudkan agar author benar-benar mengerti apa yang dituliskan di dalam artikel. Selain itu, si Jurnal akan mendapatkan H-Indeks yang tinggi. Mengapa? Karena tingkat citasi terhadap artikel-artikel yang dipublikasikan di Jurnal ini pun akan tinggi. Artikel memiliki tingkat originalitas yang sangat-sangat tinggi. Bayangkan sampai level 5% tingkat plagiasi yang disyaratkan. Ini sesuatu yang baik bagi Jurnal Indonesia untuk dapat go internasional dan bersaing di kancah yang lebih global.

Saya baru mengerti ini ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa saya harus merevisi artikel sebanyak tiga kali di level editor review. Belum pada tahap reviewer, haha! Awalnya sudah menyerah ketika mendapatkan revisi kedua dengan jumlah revisi ada sekitar 15 poin. Saya memutuskan untuk mengirimkan artikel ke jurnal lain (Jurnal Internasional), namun malang nasib saya, dengan segera editor Jurnal Internasional (miliknya negara tetangga kita, Malaysia) menolak dengan beberapa poin bahwa cakupan dalam artikel tidak begitu relevan dengan cakupan Jurnal. Otomatis, saya kembali pada Jurnal sebelumnya, yg revisi di tahap editornya saja banyak sekali, hehe!

Saya menyelesaikan dalam jangka waktu yang cukup lama bagi saya (sekitar 2 Minggu). Saya mengirimkannya kembali dan mendapatkan revisi ketiga yakni hasil plagiasi yang berada pada level 15%. Hal ini tentu jauh dari yang disyaratkan. Oleh karena itu saya diminta merevisi kembali agar tingkat plagiasi nya bisa turun maksimal 5%. Hari ini saya baru menyelesaikannya dan mengirimkan kembali. Tahap editor sudah selesai.

Tahap selanjutnya adalah menghadapi revisi dari para reviewer. Selalu melatih diri untuk menyelesaikan dengan baik apa yang sudah dimulai. Jika tidak maka hati akan memberontak parah. 

Sekian tulisan hari ini, 23 April 2022. Salam menulis. Long life education!


Read more...

Jumat, 22 April 2022

TAAT PADA PROSEDUR PUBLIKASI

0 komentar

Taat pada prosedur publikasi adalah hal penting. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerjaan tambahan di akhir nanti. Bersyukur jika dapat Editor yang ramah dan bisa diajak bekerja sama. Namun jika editornya kurang ramah dan benar-benar strik, maka bahayalah kita. Jika sudah demikian, kita harus menggunakan pendekatan sosial agar semua kembali normal.

Read more...

Kamis, 21 April 2022

FUNGSI UJI PLAGIASI

0 komentar
Read more...

Rabu, 20 April 2022

PERMOHONAN REVISI AUTHOR PADA ARTIKEL YANG TELAH DIPUBLIKASI

0 komentar
Editor jurnal seyogianya dapat diajak bekerja sama. Bukan sebaliknya. 
Read more...

MENGORGANISIR KELAS

0 komentar

 19 April 2022

Read more...

Minggu, 17 April 2022

MENDESAIN RUANG KERJA DI RUMAH

0 komentar
Read more...

HUNTING JURNAL UNTUK PUBLIKASI

0 komentar
Read more...

Sabtu, 16 April 2022

MENYUSUN ARTIKEL YANG ISINYA DAGING SEMUA

0 komentar

16 April 2022

Submit kembali artikel yang direvisi. Tidak tau keputusan akhirnya seperti apa? Yang penting sudah mengerjakan sesuai kemauan editor. Kemauan editor ujung-ujungnya membawa kita untuk menghasilkan artikel yang isinya daging semua. Pembaca suka artikel yang isinya daging semua. Poin-poin berbobot. So, jika ada masukan dari editor, jangan menyerah, ya! Kerjakan dengan sungguh-sungguh.

Read more...

Kamis, 14 April 2022

OPERASIONALISASI VARIABEL

0 komentar

Ternyata bukan saja manusia yang bisa dioperasi. Variabel penelitian pun wajib dioperasionalisasikan. Ini bertujuan untuk mendapatkan indikator penelitian yang tepat. 

Read more...

Rabu, 13 April 2022

MENGAPA ARTIKEL DITOLAK DI JURNAL?

0 komentar
Proses submit artikel bukan akhir dari semua proses publikasi. Setelah submit artikel via OJS, kita akan menerima pemberitahuan dari editor perihal artikel kita. Ada dua tipe pemberitahuan yakni diterima atau ditolak. 
  1. Diterimaitu artinya penulisan kita memenuhi sebagian besar gaya selingkung yang ditetapkan Jurnal. Selanjutnya, artikel diteruskan kepada reviewer. Reviewer akan mereview apakah artikel kita sudah sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah dan memiliki bobot kontribusi ilmiah yang signifikan atau tidak. Ada dua tipe penerimaan artikel, yakni pertama: diterima dengan revisi minor (sedikit). Kedua, diterima dengan revisi mayor (besar). Revisi tipe minor ini berkaitan dengan teknik penulisan atau gaya selingkung jurnal, serta beberapa masukan sederhana agar artikel artikel memenuhi ambang batas (threshold). Sedangkan revisi tipe mayor adalah revisi dari latar belakang penulisan sampai kesimpulan. Ini butuh effort berdarah-darah untuk menyelesaikannya. Kita harus menyelesaikan semua poin revisi dan submit kembali ke website atau Operating Journal System (OJS) yang dimaksud. Revisi ini akan dicek kembali oleh Reviewer. Jika sudah pas maka artikel dilanjutkan ke tahap berikutnya yakni publikasi.
  2. Ditolak, jika artikel kita jauh dari gaya selingkung jurnal dan tidak berkaitan dengan Nama Jurnal maka otomatis langsung ditolak. Misalnya, Nama Jurnal adalah Jurnal Investasi dan Pasar Modal. Jika artikel kita yang berkaitan Kualitas Audit atau Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi maka jelas artikel langsung ditolak. Meskipun kita menulis artikel dengan sangat baik, namun jika artikel tidak berkaitan dengan ruang lingkup jurnal maka tentu akan ditolak. Untuk menghindari hal tersebut maka kita perlu membaca scope jurnal. 
Semangat menulis. Kita harus terbiasa dengan penolakan. Iya, kan? :)

Read more...

Selasa, 12 April 2022

TETAP BERFUNGSI DI SETIAP BIDANG

0 komentar
Dalam menjalankan tugas sebagai seorang pendidik di perguruan tinggi, kita tidak hanya berkutat dengan pekerjaan mengajar, meneliti, menulis buku, atau melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kita juga diberikan kesempatan untuk menerapkan kemampuan-kemampuan memecahkan masalah-masalah dalam organisasi atau kepanitiaan tertentu. Salah satu keuntungannya adalah softskill kita semakin dikembangkan. Selain itu, bukti keikutsertaan dalam kegiatan kepanitiaan tersebut dapat dimasukkan ke dalam kategori kegiatan penunjang. Ini akan menambah KUM kita ketika pengurusan naik pangkat atau pelaporan kinerja dosen setiap semester. 

Jenjang karir dosen ditentukan dari keterlibatannya dalam kegiatan Tri Dharma ditambah dengan kegiatan penunjang yang dijelaskan di atas. Seorang dosen dianggap cakap mengerjakan tugas-tugasnya jika dia mampu membagi waktu dan berfungsi di setiap bidang dimana dia ditempatkan. Dalam perjalanannya, kita pasti akan dilibatkan dalam tim ini dan itu. Kerjakanlah semuanya dengan ikhlas dan amanah karena hasil kerja kita mempengaruhi
Read more...

MEMPERKENALKAN ROH DARI SUATU TOPIK AJAR

0 komentar

 12 April 2022

Dalam menjalankan tugas pendidikan atau pengajaran di perguruan tinggi, kita perlu memperkenalkan roh (inti) dari setiap topik yang dibahas. Setiap mahasiswa harus memahami inti utama dari materi. Kita memang perlu berbicara panjang lebar dalam kelas namun jangan sampai kita lupa menyampaikan roh atau inti dari materi. 

Hal ini akan berdampak dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, mahasiswa akan malas, dan dalam jangka panjang mereka mengalami penurunan prestasi. 

Read more...

Senin, 11 April 2022

MENGATUR JADWAL AGAR TETAP FOKUS PADA PRIORITAS

0 komentar

Orang bijak selalu mengatur waktu sebaik mungkin. Ada pepatah yang mengatakan bahwa orang sukses selalu melakukan 1 aktivitas yang konsisten setiap harinya yakni bangun pukul 05.00 subuh. Hal utama yang dilakukannya yakni berdoa, setelah itu berolahraga. Selanjutnya melakukan aktivitas yang harus dilakukan, yakni yang masuk dalam prioritas (jadwal). 

Kita pun perlu mengadopsi hal ini. Mengatur waktu untuk mengerjakan agenda penulisan. Kapan harus mengurusi aktivitas pengajaran yakni membuat materi, kapan harus meneliti, kapan harus menulis artikel untuk publikasi, kapan harus memikirkan ide untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat, kapan harus mengurusi urusan kepanitiaan. Memang tidak mudah untuk menjalaninya, tentu saja! Namun dengan adanya jadwal kita jadi terarah pada prioritas utama kita. Untuk tau itu prioritas, lihatlah pada visi hidup kita. 

Jangan membuang waktu untuk hal-hal yang tidak selaras dengan visi kita. Hal-hal yang tidak berguna dan hanya menghasilkan lelah namun tidak ada artinya sama sekali. Selamat menyusun jadwal menulis dan mempublikas artikel! 

Read more...

Minggu, 10 April 2022

PUBLIKASI DI JURNAL MANA?

0 komentar
Ada satu artikel yang belum selesai direvisi berdasarkan masukan editor salah satu jurnal. Jumlah halaman yang disyaratkan adalah 15 halaman karena pendekatan penelitian adalah pendekatan campur (mix method). 
Di tengah kesibukan kampus, saya keteteran menyelesaikan revisi hingga mencapai 15 halaman. Kali ini saya memilih tidak menggunakan jasa translator. Saya langsung mengetik dengan menggunakan bahasa Inggris. Agak kesulitan namun saya dibantu oleh Grammarly. 
Selesai revisi! Saya memutuskan tidak melanjutkan hingga 15 halaman karena seperti merasakan otak sudah terperas habis. Saya menemukan salah satu artikel teman saya yang mau saya rujuk. Setelah saya searching, artikel itu dipublikasikan di Jurnal Dinamika dan Akuntansi Bisnis. Saya tracking keberadaan jurnal tersebut dan baru mengetahui kalau jurnal tersebut masuk kategori Sinta 2. Saya mulai menyesuaikan artikel dengan template-nya. 
Saya berhenti sejenak. Saya teringat kata salah satu teman dosen bahwa jangan asal publikasi artikel di jurnal, kita perlu melihat H-indeks dari jurnal tersebut. Setelah saya cek, H-indeks dari jurnal tersebut adalah 18. Sedangkan jurnal yang awalnya saya submit tulisan saya, yang revisinya harus mencapai 15 lembar (Jurnal Multiparadigma) H-Indeksnya 33. Wow! Sangat berbeda jauh. Saya searching salah satu jurnal yang pernah mempublikasi artikel saya tahun 2020 (Journal of Accounting and Investment) H-Indeksnya 31. 
Saya jadi dilema untuk publikasi di Jurnal Dinamika dan Akuntansi Bisnis. Saya kembali searching jurnal internasional indeks Scopus. Ada salah satu jurnal dari Malaysia yang masuk kategori quartile 4. Saya menelusuri informasi terkait dan langsung mengambil template nya dan menyesuaikan artikel pada template tersebut. Saat itu juga saya langsung menyiapkannya dan langsung submit.
Pertanyaan bahwa publikasi sebaiknya di mana? Saya menjawab perbaiki artikenya semaksimal mungkin dan carilah jurnal yang wajar untuk memuat artikel tersebut. Jurnal dengan H-Indeks yang tinggi.
H-Indeks akan berdampak signifikan ke depan saat perjalanan karir. Sejak dini sudah harus jeli memilih dan memilah jurnal tempat publikasi. Kiranya tahun ini ada beberapa artikel yang dipublikasikan di jurnal terindeks Sinta 2 dan Scopus. Amin! Motivasi diri juga perlu agar dalam kesibukan apapun, kita tetap ingat menulis.

Salam Menulis & Meliterasi,

Paska
Read more...

Jumat, 08 April 2022

PENELITIAN KUANTITATIF

0 komentar

Semua penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif wajib menyertakan model persamaannya. Apapun alat analisis yang digunakan, misalnya SPSS, SMARTPLS, SEM, AMOS dan lainnya, model persamaan jangan lupa dicantumkan dalam penulisan. 

Read more...

ETIKA BIMBINGAN SKRIPSI

0 komentar

 8 April 2022

Beberapa catatan ini khusus bagi mahasiswa yang sedang bimbingan skripsi. 

  1. Datanglah sebelum jam yang ditentukan oleh dosen. Jangan membiarkan dosen menunggu Anda. Ini soal kedisiplinan belajar, ya!
  2. Saat bimbingan simpanlah HP Anda. Jika tidak berkaitan dengan proses bimbingan skripsi sebaiknya HP Anda dimasukkan ke tas.
  3. Anda membutuhkan masukan dan revisi dari dosen sehingga Anda tidak harus melihat-lihat jam tangan Anda. Ini mensyaratkan bahwa Anda sudah bosan mendengar masukan dari pembimbing. Ini kurang sopan.
  4. Jangan sekali-kali memberikan skripsi Anda untuk dikerjakan oleh orang lain, karena Anda kebingungan saat ditanya oleh dosen pembimbing : "ini didapat dari mana?" atau "mengapa seperti ini?". Jika Anda yang mengerjakan sendiri maka Anda pasti mampu menjawabnya.
  5. Tunjukkan kepada dosen bahwa Anda benar-benar membutuhkan masukan dari mereka. Be humble!

Read more...

Rabu, 06 April 2022

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PROPOSAL

0 komentar

Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) menuntut mahasiswa untuk melakukan proses pembelajaran secara mandiri. Proses pembelajaran yang seharusnya dilakukan secara tatap muka harus dilakukan secara terpisah dengan bobot output yang harus sama.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi dosen sebagai pengajar karena harus memikirkan metode pembelajaran yang mengakomodasi seluruh kebutuhan belajar mahasiswa dengan tetap melakukan fungsi kontrol yang maksimal. 

Salah satu kelompok mahasiswa yang urgent membutuhkan bimbingan intensif dari dosen adalah kelompok mahasiswa semester 7 dan 8. Mahasiswa pada semester ini tentu membutuhkan diskusi dan brainstorming yang konsisten dengan mahasiswa yang bersangkutan. Sayangnya para dosen juga harus mematuhi protokol kesehatan sehingga tidak mudah mengatur jadwal untuk bertemu secara langsung dengan mahasiswa dalam proses bimbingan.

Menjawab kebutuhan tersebut maka tim berinisiatif untuk mengadakan Workshop Penulisan Proposal dan Skripsi bagi mahasiswa dari multidisiplin. Workshop ini bertujuan untuk memberikan penanaman konsep pentingnya meneliti dan hal-hal apa saja yang berada di dalam ruang lingkup tersebut. Selain materi, ada juga proses konsultasi one on one. 

Tim pengabdian terbagi menjadi tim penyaji materi dan tim konsultan. Proses pembelajaran berlapis seperti ini berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman mahasiswa. Hal ini sejalan dengan temuan xxx (2020) bahwa lamanya frekuensi belajar berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman dan tingkat keterampilan mahasiswa.

Metode pelaksanaan pengabdian adalah metode learning by doing. Setelah mahasiswa menyerap materi dari tim pertama, mahasiswa langsung diarahkan pada proses praktik menulis. Sesi ini diarahkan langsung oleh instruktur yang berasal dari beberapa perguruan tinggi dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda (multidisiplin). 

Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 26 Maret 2022 melalui Zoom Apk. Kegiatan pengabdian ini terlaksana atas kerjasama dengan GPIB Pasar Minggu Jakarta dan Institut Politik Kebangsaan Ragi Carita (IPKRC). 

Tahapan pelaksanaannya dipecah sebagai berikut:

  1. Kelas Teori: kelas teori dibawakan oleh beberapa pemateri yang kompeten dalam bidang penelitian dan penulisan ilmiah. Sebelum kelas praktek dilakukan, sangat penting untuk dilakukan pemberian materi / konsep dasar / teori terlebih dahulu. Penyajian materi sebelum praktek sangat mendukung peserta dalam memahami materi yang dibawakan.
  2. Kelas Diskusi: kelas diskusi dimaksudkan agar peserta bertanya seluas-luasnya terkait cara menulis. Selain itu, peserta juga melakukan konsultasi terhadap Proposal yang telah disusun. Instruktur akan memberikan masukan dan revisi penting terhadap penulisan.

Tulisan ini dipersiapkan untuk publikasi pada CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

eISSN : 26217910 | pISSN : 26217961


Read more...

KETERKAITAN VARIABEL DENGAN TEORI

0 komentar
Dalam proses penelitian, hal penting yang perlu diperhatikan adalah variabel dengan teori yang digunakan. Sejatinya teori dimaksudkan untuk memotret fenomena yang diwakilkan dalam variabel yang diangkat.
Read more...

Selasa, 05 April 2022

PENTINGNYA ANALISIS HASIL PENGUJIAN

0 komentar

Angka-angka yang muncul dari hasil pengolahan data harus dianalisis berdasarkan teori dan penelitian terdahulu juga. Ini penting untuk mempertajam temuan-temuan kita. 

Read more...

PENTINGNYA KAJIAN TEORITIS

0 komentar
Sebuah penulisan dikatakan berkualitas jika memiliki kandungan teori yang baik. Untuk itu, penulis perlu membaca banyak sumber referensi untuk memperkaya kandungan tersebut. Tahap awal yaitu melihat fenomena kita seperti apa. Setelah itu, memotret fenomena dari kacamata teori.

Read more...

Senin, 04 April 2022

SURAT CINTA EDITOR DATANG LAGI

0 komentar

Harus tetap semangat. Pukulan editor jurnal berkualitas tidak pernah bisa untuk mengirimkan perbaikan. Saya sampai hari ini sudah mendapatkan tiga kali surat cinta untuk perbaiki artikel. Setiap surat cinta berisi minimal 11 poin revisi. Cukup banyak. Cukup berat. Mengapa? Karena ternyata saya masih harus berpikir lebih kritis dan lebih bagus lagi. Saya senang karena saya jadi mengerti banyak hal tentang seluk-beluk penulisan. Lama kelamaan jam terbang untuk menulis mulai meningkat. Saya berjanji pada diri sendiri untuk tidak bosan-bosannya menulis. Untuk itu, blog ini ada di sini untuk teman-teman pembaca semuanya. Salam literasi!

Read more...

BIMBINGAN ONLINE

0 komentar

3 April 2022

Saat ini kita dapat melakukan proses apapun secara cepat dan efektif, termasuk proses bimbingan. Mahasiswa bisa diminta mengirimkan bahan melalui email ataupun WhatsApp. Namun sebelum itu mahasiswa harus  meminta persetujuan dari dosen terlebih dahulu. Ada persetujuan antara kedua belah pihak.

Proses bimbingan online bukan berarti mengabaikan kualitas skripsi mahasiswa. Kita dapat mengetik masukan menggunakan fitur "comments" pada Microsoft Word. Setelah itu, mengirimkannya kembali kepada mahasiswa yang bersangkutan. Mahasiswa harus memperbaiki sesuai komentar tersebut. 

Read more...

Jumat, 01 April 2022

SELESAIKAN SAMPAI TAHAP AKHIR

0 komentar

Saya selalu belajar menghidupi prinsip ini: selesaikan apa yang telah Anda awali. Sejak Maret lalu saya coba mempersiapkan tesis saya yang sudah dicoba untuk publikasi ke Internasional Journal namun belum diterima alias ditolak. Saya sempat meninggalkannya beberapa bulan dan baru menyentuhnya kembali di tahun 2022 ini. 

Artikel bertopik anggaran gender di pemerintah daerah ini masih perlu dipertajam sesuai masukan reviewer Internasional Journal di tahun 2021. Memang tidak semua poin masukan reviewer saya kerjakan namun ada beberapa yang menjadi fokus saya.

Pada Maret 2022 saya mengirimkannya ke Jurnal Multiparadigma Akuntansi di Universitas Brawijaya. Sehari berselang saya mendapatkan masukan lagi untuk memperbaiki artikel ini. Saya mengerjakan dan mengirimkan kembali melalui OJS Jurnal Multiparadigma. Tidak lama setelah itu datang lagi revisi yang kedua. Cukup berat masukan kali kedua ini. Karena harus membantu beberapa pekerjaan rekan kerja, saya juga sempat pending menyentuhnya. 

Sang asisten editor sampai mengirimkan pesan WhatsApp untuk mengingatkan saya untuk segera mengirimkan artikel hasil revisinya. Dua kali WA, dua kali saya mengiyakan, dan dua kali juga saya gagal mengirimkannya. 

Memasuki bulan April, saya mulai menetapkan tekad untuk merevisi sampai selesai dan langsung submit. Saya menyelesaikannya di pukul 02.00 WIT subuh. 1 April artikel dikirim. Harapannya ada tanggapan positif dari pihak editornya. Amin. 

Read more...

Kamis, 31 Maret 2022

BIAYA PUBLIKASI MAHAL. LANJUTKAN PROSES?

0 komentar

Seringkali kita sudah menyiapkan artikel sesuai syarat dari pihak Jurnal namun kita terkendala pada pada mahalnya biaya publikasi. Untuk informasi bahwa biaya publikasi pada Jurnal Nasional Terakreditasi Sinta 2 berkisar Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000,-. Di zaman kerja pada kampus swasta, biaya segini bukanlah kendala. Namun bekerja di kampus negeri dengan gaji yang tidak begitu besar, return yang tidak begitu tinggi, biaya ini sangat mahal. 

Sebenarnya proses publikasi ini bertujuan untuk apa? Lama-kelamaan proses ini menjadi proses kapitalisme ilmiah. Mengapa? Karena ide dari akademisi yang sudah dikembangkan menjadi temuan-temuan baru bukannya dihargai dan diberikan ruang untuk publikasi, malah dikenakan biaya yang tidak sedikit juga. Iya, ini benar-benar Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memberatkan dosen. 

Berbeda halnya dengan kondisi kampus yang mendukung secara dana dan daya proses publikasi ini. Dosen pasti sangat giat untuk menghasilkan karya-karya berkutu untuk publikasi dan pengembangan ilmu pengetahuan. 

Namun janganlah biaya dijadikan kendala untuk berkembang dan mengembangkan ilmu ya. Mari tetap tegakkan kepala ke depan, maju terus. Bayar saja biayanya demi banyak orang. Karena artikel kita akan diakses oleh siapa saja maka kita harus membayar mahal untuk itu. 


Salam Menulis, 

Read more...

Rabu, 30 Maret 2022

KONSISTENSI, KELENGKAPAN, DAN FENOMENA

0 komentar

Hal yang harus diperhatikan ketikan membimbing skripsi adalah:

  1. Konsistensi
  2. Kelengkapan
  3. Fenomena

Read more...

PENGATURAN SESUAI TEMPLATE JURNAL

0 komentar
Read more...

Selasa, 29 Maret 2022

LAYANI SECARA MAKSIMAL

0 komentar
Read more...

ISTIRAHAT MENULIS?

0 komentar

 28 Maret 2022









Read more...

Minggu, 27 Maret 2022

CARA MEMBUAT KARTU ANGGOTA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

0 komentar
Read more...

Jumat, 25 Maret 2022

KAPITALISASI DALAM JURNAL

0 komentar
Proses publikasi jurnal cenderung memakan banyak biaya. Banyak dari kita yang belum memahami alasannya apa? Ternyata jurnal yang mempublikasi artikel kita harus mengeluarkan biaya untuk menyewa jasa reviewer untuk mereview apakah artikel kita sudah layak untuk dipublikasikan atau belum? Biasanya untuk Jurnal Terakreditasi, mereka harus menyewa jasa blind review kemudian double review. Ini tentu makan waktu dan biaya. Itu sebabnya jurnal-jurnal Ilmiah mengenakan tarif publikasi. 
Di sisi lain ada Jurnal yang memang memanfaatkan ini sebagai lahan mencari duit. Tanpa proses review, asal publikasi seger. Penulis diminta mentransfer biaya publikasi sesegera mungkin agar LoA langsung jadi. OMG. Dan tarif untuk yang tipe express seperti ini adalah Rp2.000.000 s/d Rp3.000.000,-. 
Sungguh sangat ironis!
Read more...

FOKUS KEJAR KUALITAS

0 komentar

 25 Maret 2022

Read more...

Kamis, 24 Maret 2022

CARA MENELUSURI ARTIKEL BERMUTU

0 komentar

Penulisan yang berkualitas ditentukan oleh referensi yang berkualitas juga. Sebelum penulisan dilakukan sebaiknya kita mengumpulkan artikel relevan sebanyak mungkin. Tentu artikel keluaran terbaru. Beberapa Jurnal Terakreditasi mensyaratkan artikel yang dipublikasikan 8 tahun terakhir. 

Saat artikel sudah memenuhi target pencarian (minimal 10 artikel) maka kita bisa mulai mereview dan menginput ke dalam Bank Data. Topik mengenai Bank Data sudah pernah ditulis pada tulisan sebelumnya. 

Tulisan kali ini berfokus pada bagaimana kita menelusuri artikel bermutu tadi. Ada beberapa cara:

  1. Mengetik judul pada Google dan membuka judul tersebut satu per satu. Perhatikan pada bagian atas (pojok) artikel apakah ada nama Jurnalnya? Jika ada dan lengkap dengan volume dan tahun maka silakan copy nama jurnal tersebut. Kita akan masuk pada Operating Journal System (OJS) dari Jurnal tersebut. Cek pada halaman (home) OJS tersebut, jika tercantum lambang Sinta dengan tambahan angka Sinta 2 sampai Sinta 6 maka itulah Jurnal terakreditasi. Kita sudah aman merujuk pada artikel tadi. Mengapa? Karena artikel tersebut bermutu. Artikel pada jurnal Sinta 1 dan Sinta 2 kualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan Sinta 3 sampai Sinta 6. 
  2. Menggunakan Sci-Hub --> Beberapa artikel sangat sulit diakses karena dipublikasikan pada Jurnal yang berbayar. Namun jangan kecewa dulu karena kita masih punya cara untuk mendapatkan artikel tersebut. Caranya, carilah kode DOI dari artikel tersebut. Biasanya ada di halaman cover (utama). Jika sudah menemukannya, silakan copy DOI tersebut dan masuk ke lama web yang baru dengan mengetikkan kata: Sci-Hub. Setelah enter, kita akan melihat tampilan seperti burung dengan kunci pada paruhnya.  Ada kotak yang muncul pada lama tersebut juga. Silakan tempelkan (paste) kode DOI yang telah kita copy sebelumnya pada kota tersebut kemudian enter. Artikel yang kita cari tadi akan muncul dalam bentuk PDF. Silakan diunduh.
  3. Jika kampus kita berlangganan dengan EBSCO maka ini suatu keberuntungan besar bagi kita. Mengapa? Karena kita bisa mendapatkan akses untuk mengunduh dan berselancar di dunia artikel bereputasi dengan bebas. Kapan saja dan di mana saja. Kita harus simpan username dan password-nya dengan baik sehingga tidak kehilangan jalan untuk akses jurnal-jurnal internasional bereputasi ini.
  4. Mendaftarkan diri sebagai anggota Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Ini jalur terbaik untuk akses artikel-artikel terbaik. 
  5. Mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan internasional.
Ini beberapa cara untuk menelusuri artikel bermutu. Semoga bermanfaat buat rekan-rekan pembaca sekalian. 

Read more...

Selasa, 22 Maret 2022

MEMBUAT BANK DATA

0 komentar

Penulisan artikel ilmiah memerlukan banyak referensi agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk itu, kita perlu mencari dan menelusuri artikel-artikel yang relevan dengan topik yang kita teliti. 

Artikel yang bagus ditentukan dari referensi yang digunakan. Jika referensi yang kita gunakan adalah referensi yang terpublikasi di Jurnal Internasional, Jurnal Nasional Terakreditasi, atau Prosiding yang bagus, maka bobot artikel kita juga pasti bagus.

Untuk mencapai hal tersebut, saya biasanya membuat 'Bank Data'. Apa itu Bank Data? Bank Data adalah suatu file yang berisi ringkasan seluruh artikel yang telah kita baca. File ini saya siapkan dalam format Microsoft Excel dengan kolom-kolom sebagai berikut: Nomor Urut, Nama Penulis, Judul Artikel, Hasil Penelitian, Nama Jurnal, dan Tahun Publikasi.

Setelah membaca banyak sekali artikel jangan ditutup begitu saja. Mengapa? Karena ingatan kita itu hanya bisa menampung 20% dari total keseluruhan artikel yang kita baca. Jadi, simpanlah semua unsur yang telah dibaca tersebut ke dalam Tabel Bank Data. 

Sewaktu-waktu ketika kita menulis artikel berikutnya dan masih relevan dengan topik sebelumnya maka kita bisa menggunakan Bank Data tersebut kembali. Bermanfaat, bukan? 

Ide ini saya dapat dari senior saya yang juga menjadi inspirator saya, Ibu Dr. Ina Hinga. Beliau sangat aktif menulis dan memenangkan banyak sekali hibah-hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hasil buah pikir beliau banyak yang sudah menjadi karya nyata juga, misalnya batik bermotif tenun dari Sumba. Kebetulan beliau adalah orang Sumba juga. Kami orang Indonesia Timur.


Salam, ya! 


Read more...

Senin, 21 Maret 2022

CARA MENULIS PROPOSAL PENELITIAN

0 komentar

Hari ini menguji proposal di Jurusan Akuntansi. Sangat banyak penulisan yang tidak sesuai kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya, kata keterangan tempat ditulis sambung, kata kerja ditulis terpisah, kata serapan tidak ditulis miring, awal kalimat menggunakan kata penghubung, satu paragraf memuat banyak pokok pikiran, dan lain sebagainya. Ada mahasiswa yang bahkan tidak memasukkan daftar pustaka. Ada juga yang mengutip di isi tulisan tetapi tidak mencantumkannya di dalam daftar pustaka. 

Penulisan proposal ilmiah adalah penulisan yang harus berpadanan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

Read more...

Minggu, 20 Maret 2022

BELAJAR MENULIS IDE BARU

0 komentar

Koperasi simpan pinjam adalah salah satu lembaga keuangan lainnya yang cukup terkenal di kota ini. Pinjaman macet juga cukup tinggi. 

Simpanan nasabah dianggap sebagai hutang bagi koperasi. Selanjutnya, pinjaman nasabah dianggap sebagai hutang. Pinjaman koperasi di bank dianggap sebagai hutang.

Jika koperasi mengutamakan nilai-nilai sosial maka ada persoalan lain yang akan dihadapi yakni tagihan yang macet. Terkadang ada yang sampai miliar. So sad. Jika perasaan yang ditaruh di depan maka bahayalah itu.

Read more...

STAY FOCUS TO POSITIVE THINGS

0 komentar
Ada musim untuk semua hal, termasuk musim menulis. Revisi yang menumpuk membuat kita merasa berat. Namun belajarlah untuk konsisten. 
Read more...

Sabtu, 19 Maret 2022

TERUS BERUPAYA

0 komentar

Hari ini kami Jurusan Akuntansi berkunjung ke Desa Asilulu, Maluku Tengah. Hampir seluruh dosen di jurusan ikut dalam trip ini. Sungguh beruntung.  Memang kita harus berupa untuk menjaga kekeluargaan.  Teruslah berupaya membangun keharmonisan di dalam kekeluargaan itu. 

Jangan kecewa jika belum berhasil. Apa yang sedang kita latih dengan tekun hari ini yang menentukan pencapaian kita di masa mendatang. Hanya saja kita tidak boleh kehilangan kesadaran untuk terus berlatih.


Read more...

Jumat, 18 Maret 2022

BISNIS JURNAL

0 komentar
Sekarang ini ada jalan pintas untuk publikasi artikel di jurnal terakreditasi. Entah bagaimana jalan pikir para pengelola jurnal, mereka dengan gampang menerima artikel tanpa review terlebih dahulu. Tidak semua jurnal terakreditasi seperti ini. Hanya beberapa saja. Mereka mengenakan tarif yang sedikit mahal dengan jenis produk ekspress. Hati jadi sedih juga. Apakah dalam jangka-jangka waktu ke depan, akan muncul banyak perlakuan seperti ini? Penulis membayar tarif lebih agar artikelnya dapat dipublikasikan dengan segera? Oh. Semoga segera berubah ke arah yang lebih baik. 
Read more...

Rabu, 16 Maret 2022

BEKERJA DALAM TIM PENELITIAN

0 komentar

Kita harus terlatih menjadi orang yang mau pasang badan demi kesuksesan tim. Kekuatan anggota tim yang satu harus melengkapi kekurangan anggota tim lain. Saling berkolaborasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Jangan berfokus pada kelemahan tim, berfokuslah pada kekuatan tim. 

Sama halnya dengan tim penelitian. Penelitian harus digarap dengan maksimal agar menghasilkan luaran yang berkualitas. Dimulai dari perencanaan riset sampai publikasi tentu setiap anggota tim memiliki skillnya masing-masing. Ada yang unggul dalam menyusun perencanaan penelitian atau proposal. Ada yang mampu mengambil data, ada yang lihai mengolah datanya, dan ada yang lebih menguasai pencarian literaturnya.

Semua tim dengan keadaan kelebihan masing-masing. Untuk itu, semua orang yang tergabung dalam tim harus memaksimalkan upayanya untuk jadi yang terbaik dalam tim agar hasil yang dicapai maksimal. Selamat Bermaksimal, teman! 

Read more...

Selasa, 15 Maret 2022

MEMESAN SLOT ARTIKEL KE JURNAL TUJUAN

0 komentar

Pagi ini kami menghubungi salah satu rekan dosen yang juga adalah editor in chief di salah satu jurnal Nasional. Ternyata sepanjang tahun 2022, semua slot artikel sudah penuh. Editor menyarankan untuk masuk ke slot tahun berikutnya yaitu Januari 2023.

Kami memesan saja. Ini dimaksudkan agar kita tetap terlatih mengejar deadline dan tetap produktif. 

Read more...

Senin, 14 Maret 2022

BERDARAH-DARAH MENGERJAKAN REVISI EDITOR

0 komentar

Proses menulis yang panjang itu selalu menyita banyak waktu. Namun ada bahagianya jika kita melihat artikel kita sudah terpublikasi dan dibaca bahkan dikutip oleh banyak orang.


Read more...

Minggu, 13 Maret 2022

MENCARI IDE PENELITIAN

0 komentar

Ide bisa muncul ketika lagi santai. Terkadang ide muncul saat kita sedang menghabiskan waktu dengan keluarga atau bahkan saat kita sedang tidak mau memikirkan penulisan itu sendiri. Ini alasan mengapa penulis itu sering dibilang tidak punya waktu senggang.

Kita bisa menemukan ide saat pergi ke pasar dan melihat pedagang ikan yang sedang berteriak menjajakan ikannya. Atau saat kita melihat seorang anak kecil menjual kue di setiap sore hari. Dari sini bisa muncul ide tentang daya tahan usaha mikro.

Ide menjadi mahal jika ide itu bisa jadi sesuatu yang bisa dinikmati orang lain. Ya, katakanlah ide tentang daya tahan usaha mikro. Ide bisa dinikmati jika sudah menjadi publikasi. 

Saya teringat satu kisah. Saya selalu merasa iba saat melihat orang berdagang di pinggiran jalan atau di pasar. Iba dengan petani, nelayan, dan profesi-profesi "kecil' lainnya. Waktu itu musim pandemi, saya lihat mereka tetap berjualan. Sekalipun sudah ditegur oleh Satpol-PP. Saya kemudian menemukan ide untuk menulis tentang daya tahan pelaku usaha perempuan di masa pandemi. 

Saya mengambil langkah untuk menyusun kuesioner dan mulai mengatur rencana untuk turun lapangan. Tidak lama, saya langsung observasi dan wawancara. Berjuang juga. Keliling kota Manado dari pagi sampai malam. Lumayan dapat beberapa responden. Sampai akhirnya terkumpul sekitar 30 responden perempuan pelaku usaha mikro di kota Manado. Singkat cerita, artikel dipublikasi dalam Jurnal Ekonomi Indonesia. Ide yang berkahir pada publikasi.

Namun dalam jangka panjang, ide jangan hanya berakhir pada artikel. Ide harus berkembang pada paten atau kekayaan intelektual. Kiranya kita bisa, ya!

Read more...

Sabtu, 12 Maret 2022

PROSES MEMBONGKAR NASKAH KEMBALI

0 komentar

Saat editor meminta kita merevisi artikel maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah membaca dengan teliti setiap catatan revisi dari Editor. Setelah dipahami, mulailah menggarapnya. Jangan ditunda-tunda, ya! Karena itu akan kebablasan. Kita harus merevisi dengan segera agar artikel kita segera dikirim ke reviewer. Lebih cepat, lebih baik. Namun bukan berarti kita menyepelekan kualitas ya. 

Belakangan ini saya berlajar menarik intisari dari setiap artikel yang saya baca dan menyadurkan intisari tersebut ke dalam artike yang sedang saya tulis. Ini sangat membantu kita untuk menulis artikel dengan tidak bertele-tele.

Proses merombak artikel memang bukan hal yang mudah. Bayangkan saja, apa yang sudah kita susun, harus kita rombak kembali agar memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku di Jurnal target. Jika itu harus dilakukan dengan menyadur dari artikel lain, maka bacalah terlebih dahulu artikel tersebut kemudian kutip ke dalam artikel kita. 

Proses menulis artikel jurnal memang tidak seperti menulis asal-asalan. Kita harus benar-benar fokus dan tenang di dalam mengerjakannya. 

Jangan lupa meng-copy file barulah melakukan proses revisi. Ini dimaksudkan agar kita tetap terarah menjalani proses revisi sampai selesai.


Read more...

MERESPON SARAN EDITOR JURNAL

0 komentar

 12 Maret 2022

Kita harus siap sedia di segala waktu setelah mengirimkan artikel kepada Jurnal. Editor dapat langsung menghubungi melalui email untuk menyampaikan tanggapan terhadap artikel kita. Tanggapan tersebut dapat berupa gaya selingkung artikel yang belum sama persis dengan yang ditetapkan oleh jurnal. 

Selain itu, garis-garis besar dari artikel kita yang belum sesuai dengan konten Jurnal juga menjadi hal penting yang ditanggapi oleh editor. Garis-garis besar tersebut seperti:

  1. Struktur kalimat di dalam bab pendahuluan. Paragraf pertama seharusnya memuat isu apa, paragraf kedua, dst.
  2. Jumlah halaman juga menjadi sorotan sang editor. Umumnya jumlah halaman untuk artikel dengan pendekatan kuantitatif ditetapkan lebih sedikit dibandingkan dengan kualitatif. 
  3. Isi penulisan harus lebih mengarah kepada scope Jurnal. Misalnya, Jurnal A secara khusus memuat artikel-artikel dengan bobot ilmu saintifik akuntansi dibandingkan terapan.
  4. Jika artikel ditulis dalam bahasa Inggris maka struktur kalimat harus diperhatikan yakni berbentuk SPOK (Subjek Predikat Objek Keterangan), jangan dibalik.
  5. Jika artikel menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan wawancara maka editor akan menyarankan untuk memasukkan tabel daftar responden yang diwawancarai.
  6. Editor juga akan menanggapi soal teknik analisis data yang kita gunakan. Jangan sampai kita lupa mencantumkannya di dalam naskah.
  7. Editor juga akan sangat tertarik pada referensi kita. Kita akan disarankan untuk mencari referensi dari jurnal-jurnal terindeks Scopus yang terpublikasi 8 tahun terakhir.
  8. Kita perlu mencantumkan teori yang kita pakai untuk melihat persoalan yang diangkat pada bagian latar belakang.
  9. Editor akan memberikan arahan untuk mengirimkan kembali artikel yang telah kita revisi berdasarkan tanggapan mereka. Proses mengirim ini harus dilakukan melalui OJS Jurnal yang bersangkutan, bukan melalui email.
  10. Ada beberapa jurnal yang tidak ingin memasukkan gambar di badan naskah. Terkadang editor meminta kita untuk menghapus gambar yang telah dicantumkan. It is OK. Just follow their rules!

Pada umumnya, editor akan membantu author untuk memperhalus artikelnya sebelum dikirim ke reviewer. Ini tanggapan yang kira-kira dapat kita terima dari para editor jurnal. Semakin tinggi prestasi jurnal, maka tentu semakin kritis editornya. 

Sebagai author mari kita bangun mental tahan uji dan disiplin agar kita selalu terlatih berbobot. Jangan membiasakan diri mengangkat tangan dari tanggapan editor karena mereka adalah orang yang membantu artikel kita menjadi lebih berkualitas, bernilai manfaat. 

Tetap semangat menulis dan meneliti. Menulis adalah spiritual journey. Enjoy it and one day you will see something grow up. Don't give up! 


Read more...

Jumat, 11 Maret 2022

MENGHINDARI ASUMSI YANG KELIRU KETIKA MENULIS

0 komentar

Meneliti adalah proses mencari intisari yang dapat dijadikan solusi bagi masyarakat luas. Untuk itu, seyogianya peneliti perlu menghindari asumsi yang tidak perlu. 

Kita perlu merangkai ketekunan kita dari level terendah sampai level tertinggi. Hal ini bertujuan untuk membangun paradigma berpikir yang lebih kritis dan berbobot dibanding sekedar menciptakan asumsi yang tak berdasar ilmiah. 

Ketekunan menghasilkan pengalaman dan pengalaman itu tidak akan sama dengan pengalaman orang lain. Pengalaman tersebut akan sangat powerfull ketika kita bagikan ke orang lain. Seperti ada peribahasa mengatakan pengalaman berbicara lebih banyak dibanding sekedar kata-kata. 

Janganlah kita membangun asumsi dan tinggal di dalam asumsi itu. Sebaiknya kita mulai membuka banyak artikel dan membacanya bergantian agar daya berpikir kita semakin meningkat. 

Sebaiknya juga kita menyaring apa yang kita lihat di media sosial. Ini membantu kita untuk berpikir waras. Ya, tentu. Mengingat sosial media itu penuh dengan input yang sangat random. Jika kita salah menyerap maka ada input yang masuk dan menjadi asumsi baru di dalam pikiran kita. 

Ingat, menulis adalah perjalanan spiritual. Menulis lah dengan jujur, seperti kita berbicara dengan Tuhan. Jangan pakai asumsi nanti bisa kesasar.


Read more...

Kamis, 10 Maret 2022

SHARING KNOWLEDGE

0 komentar

10 Maret 2022

Kali ini saya tergabung dalam tim Road Map Penelitian Fakultas. Beruntungnya, ketua tim ini sangatlah murah hati. Beliau suka membagikan ilmu dan pengalaman.

"Belajar dan mendapatkan pengalaman itu nilainya lebih tinggi dari uang. Untuk itu, saya suka tergabung dalam tim seperti agar supaya saya dapat belajar.", Begitu katanya. 

Supaya kita penuh dengan ilmu, pengalaman dan nilai-nilai kehidupan maka kita perlu merendahkan hati supaya kita terisi. 

Sharing knowledge adalah cara kita mempermudah akses data di masa depan. Jangan tahan-tahan ilmu kita, bagikan itu dan dia tidak akan pernah habis. 

Proses penelitian juga merupakan alur berbagi ilmu dengan orang lain. Dimulai dari para responden yang kita jumpai di lapangan sampai para pembaca artikel yang kita publikasikan. Yah, hidup adalah proses berbagai. 

Aura penelitian adalah berbagi ilmu. Ketika proses pengambilan data sudah selesai, jangan segan untuk membangun diskusi dengan para senior atau rekan kerja kita. Saat brainstorming ini dilakukan tentu ada intisari yang diambil darinya. Saat intisari sudah diambil, jangan lupa pula untuk membagikannya kepada masyarakat luas. Ini yang terpenting. 

Ilmu jangan ditahan-tahan. Ilmu haruslah dibagi-bagi. Sampai kita melihat sesuatu tumbuh di dalam proses menuntut dan mengembangkan ilmu tersebut.

Selamat Berbagi Ilmu, Teman :)

Read more...

Rabu, 09 Maret 2022

TETAPKAN STANDAR DI AWAL!

0 komentar

Penelitian perlu memiliki standar agar terarah. Standar yang dimaksud ini adalah seperti standar untuk melakukan proses penelitian dari pengambilan data sampai pelaporan hasil penelitian di dalam artikel. Semua tahapan ini harus dilakukan dengan standar yang diatur oleh peneliti sendiri.

Misalnya, saya punya standar untuk melakukan penelitian ini dengan mengambil data langsung dari para responden kunci, seperti nelayan utama di lokasi tertentu. Ini berarti saya tidak boleh mengambil responden lain selain standar saya tadi. 

Standar diperlukan agar data kita tetap terkendali, tidak berubah-ubah sesuai maunya kita. Terkadang standar juga menjadi patokan sehingga kita tidak perlu lari jauh dari rencana penelitian kita. 

Rencana penelitian diawali dengan ide terlebih dahulu. Ide ini datang dari rasa ingin tahu kita, atau rasa ingin membantu kita. Penelitian yang didasarkan oleh rasa ingin tahu dan rasa ingin membantu membuat seorang peneliti pasti berjuang dengan gigih untuk mendapatkan data sampai mengelola data dengan baik, bahkan menyajikan dalam artikel jurnal dan dipublikasikan kepada masyarakat luas untuk dibaca. Rangkaian proses ini pasti dilakukan dengan nikmat. 

Saya ingat satu pengalaman saya ketika menempuh studi S2 di Salatiga. Pada semester 3 saya sudah berencana menulis tesis dengan pendekatan kuantitatif. Mengapa? Karena waktu saya S1, saya menulis skripsi dengan pendekatan kualitatif dan saya 'dibabat' habis selama sejam di ruang ujian oleh para penguji. Mengingat penguji saya juga seorang senior dengan kiblat kualitatif. Beliau tahu seluk-beluk kualitatif sehingga beliau banyak menguji saya dengan pertanyaan-pertanyaan menjebak. Pada saat tesis, saya menulis menggunakan pendekatan kuantitatif. 

Untuk keputusan itu maka saya mulai mempelajari metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Saya membaca buku-buku dan artikel terkait pendekatan ini. Dan saya tahu bawa saya harus belajar otodidak untuk dapat mengoperasikan alat analisis statistik. Waktu itu (2012), Structural Equation Model (SEM) sedang 'naik daun'. Saya membeli buku yang ditulis oleh Prof. Imam Ghozali dan Hengky Latan. Saya membaca semua isinya. Dan pada akhirnya daya menemukan cara untuk bagaimana bisa mengambil data, mengolah dan menyajikannya dengan baik. Saya menekuninya.

Tak lama sejak proses otodidak itu, saya naik ujian tesis. Penguji saya adalah dosen yang sama dengan ketika saya ujian skripsi. Semua proses penelitian dan pengambilan data ditelusuri dengan detail. Alhasil, saya lulus dengan nilai A. 

Apa maksud dari kisah ini? Ketika kita merencanakan penelitian di awal, itu menjadi standar kita untuk berusaha. Itulah sebabnya, sangat penting bagi kita untuk menyusun standar bagaimana kita dapat menyelesaikan riset ini dengan baik. Tidak hanya berhenti pada proses penelitian tetapi juga sampai pada proses publikasi.


Read more...

Selasa, 08 Maret 2022

PENTINGNYA ROAD MAP PENELITIAN

0 komentar

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi semakin memfokuskan perhatian terhadap bidang penelitian. Salah satu bentuknya adalah keseriusan dalam membiayai skema-skema penelitian yang ada. Pemerintah tak tanggung-tanggung mengucurkan dana untuk pengembangan ilmu lewat bidang riset ini. Sayangnya, kualitas penelitian kita di Indonesia masih sangat jauh dibandingkan dengan negara-negara lain, misalnya Malaysia. 

Minimal setiap universitas telah merespon perhatian pemerintah ini. Ya, tentu. Ini juga karena tugas Dosen di semua perguruan tinggi adalah melaksanakan Tridharma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Respon ini harus diikuti dengan keuletan dan ketekunan seorang dosen. Mengapa? Karena untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas maka seorang dosen harus menginvestasikan banyak waktu untuk menyaring intisari dari setiap hasil penelitiannya hingga menghasilkan luaran yang berbobot. 

Dosen harus terbiasa menikmati masa-masa yang panjang saat menunggu hasil reviewer. Ini proses yang tidak boleh dihindari. Sebaliknya harus dinikmati dengan sepenuh hati. 

Semua rencana penelitian itu harus mengacu pada road map penelitian. Road map merupakan peta jalan penelitian yang menjadi arahan bagi semua dosen dalam melaksanakan penelitian. Road map memuat tema dan topik yang perlu diacu oleh dosen. Road map juga berisi indikator capaian yang harus dicapai oleh dosen. Hal ini membantu menyeragamkan arah penelitian agar mencapai visi dan misi fakultas. 

Berharap bidang penelitian dan penulisan artikel ilmiah di Indonesia semakin maju..

Read more...

Senin, 07 Maret 2022

TETAP FOKUS SAMPAI MENGHASILKAN LUARAN

0 komentar
Seorang peneliti perlu jiwa tenang. Bukankah begitu? Peneliti harus menampung banyak ide di dalam kepalanya untuk perlahan-lahan dituangkan pada naskah. 
Saya mengawali tulisan ini dengan penegasan seperti ini. Ini memang hanya opini namun saya rasa ada benarnya. Ya, seperti tulisan saya pada bagian sebelumnya bahwa penulis tidak boleh memaksakan asumsinya untuk diterima pembaca. Nah, kali ini pun saya tidak memaksa pembaca untuk menerima opini seperti ini. 
Poin dari apa yang barusan saya jelaskan adalah bahwa proses menulis merupakan suatu proses panjang penuangan ide ke dalam tulisan. Ini merupakan proses transfer ilmu yang dapat dilakukan oleh seorang penulis. 
Ini alasan mengapa peneliti perlu memiliki jiwa yang tenang. Peneliti dapat menuangkan setiap gagasannya dengan maksimal jika pikirannya jernih dan tenang. Ini juga merupakan latihan agar ketika peneliti diberikan kesempatan menerima dana hibah penelitian maka mereka terbiasa mengerjakan dengan tenang sampai selesai, menghasilkan luaran. 
Luaran dari sebuah penelitian dapat berupa publikasi artikel pada jurnal, buku, paten, HAKI, dan produk lainnya. Alur proses penelitian berakhir pada luaran ini. Tingkat fokus kita menentukan kualitas luaran yang dihasilkan. 
Hal penting lainnya adalah, memilih tim kolaborasi yang tepat. Sebaiknya berkolaborasi dengan teman dosen lain agar bisa saling mengisi dan berbagi. Tingkat kemampuan meneliti kita dapat dipertajam oleh rekan kita. Jadi belajarlah membuka diri dan berbaur dengan tim. Toh, luaran yang dihasilkan akan bermanfaat bagi Fakultas dan Universitas tempat kita mengabdi, bukan? 

Kita perlu memiliki target luaran juga di setiap semester. Mengapa? Agar kita bisa menikmati setiap level penelitian. Tidak hanya level pemula tetapi bisa sampai pada level terapan. Saya pribadi masih berada pada level pemula namun berkerinduan agar bisa naik level setiap tahunnya. Ya, tentu jika Tuhan menghendakinya. 


Read more...

Minggu, 06 Maret 2022

PERTAJAM KOMPETENSI

0 komentar

Dunia kerja saat ini membutuhkan sesuatu yang disebut kompetensi. Tidak heran jika pengangguran semakin banyak. Ada jurang yang besar antara dunia kerja dan dunia lapangan kerja. Tersedia banyak orang di lapangan kerja namun sayangnya tidak semua seperti yang dibutuhkan dunia kerja. Dunia kerja dsn lapangan pekerjaan bagaikan 2 orang yang ingin bertemu namun tak kunjung ketemu karena tidak bisa.

Ada persepsi yang berbeda antara dunia kerja (user) dengan dunia pencetak tenaga kerja (perguruan tinggi). Menurut dunia kerja, tenaga kerja yang mereka rekrut adalah orang yang siap bekerja, memiliki kompetensi dan kualitas kerja. Sedangkan menurut pencetak tenaga kerja (vendor/perguruan tinggi), tenaga kerja adalah ada semua mahasiswa yang sudah lulus dari kampus, baik yang memiliki kompetensi (kualitas) maupun yang tidak. 

Persepsi ini harus disamakan terlebih dahulu. User dan vendor perlu bertemu untuk mendiskusikan hal ini. Sebagai vendor tenaga kerja, perguruan tinggi harus membuka telinga dan hati untuk menerima masukan dari user. Kita tidak dapat memungkiri bahwa zaman sudah berubah. Perguruan tinggi yang jadi ujung tombak untuk meningkatkan kualitas SDM bangsa kita. Hak ini berarti perguruan tinggi adalah penentu terpenuhinya pasar kerja. Ini bukan sembarangan peran. Ini artinya tingkat pengangguran ditentukan juga oleh kualitas perguruan tinggi. 

Dalam data ada fenomena yang ironis. Satu sisi, pelaku usaha atau pengguna merasakan kesulitan mencari SDM seakan-akan manusia di Indonesia sudah tidak ada. Di sisi lain masyarakat yang mencari pekerjaan juga sulit mendapatkan pekerjaan. Ini ada gap / jurang yang sangat dalam yang memisahkan faktor demand of labor dan supply of Labor. Analoginya adalah seperti 2 orang yang mau ketemu tetapi susah ketemu.

Apa saja faktor yang membuat kedua dunia ini sulit bertemu? Kualitas SDM dan Infrastruktur.

Saya akan mengulas kedua aspek ini secara ringkas.

  1. Kualitas SDM. Persepsi antara bank dan SDM yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi sangat berbeda. Bank pernah mengatakan bahwa: "kami berani bayar mahal untuk rekrut SDM, tapi kami tidak menemukan orang yang pas dengan kebutuhan kami." Padahal almamater setiap tahun mengeluarkan lulusan. "BCA yang butuh pegawai 40 saja sulit dapat. Apa yang menyebabkan? Apa yang jadi isu? Kalau BCA yang ngomong berarti ini seluruh Indonesia. Di Jakarta juga sama fenomenanya. Tapi toh mereka juga demikian." Orang yang baru keluar dari kampus itu layaknya baru jadi Barang Setengah jadi. Butuh waktu panjang untuk jadi yang barang jadi. 
  2. Infrastruktur. Saat ini cara belajar dan media yang digunakan untuk belajar masih terbatas. Saat mahasiswa keluar dari kampus tidak seindah yang mereka dengar di kampus. Negara2 Skandinavia bisa membuat SDM mereka sangat keren. itu negara yg paling maju SDMnya. Anak-anak  perlu disuruh belajar sesuai hoby. Tidak dengan aturan-aturan yang seragam sehingga mereka fokus atau ahli di bidang yang mereka anggap susah. 

Ada fenomena yang seperti ini: dia sudah sarjana akuntansi, tetapi tak sadar. Dia tidak siap. Pendekatan untuk kasus seperti ini adalah learn by doing. Dipicu dengan silabus dan beri proyek. Pendekatannya memang harus interaktif. Banyak kelemahan dari mahasiswa; mereka tidak siap masuk lapangan kerja. Sampaikan pendapat saja tidak berani. Dosen juga mungkin belum siap hadapi perbedaan pendapat. Ini masalah yang paling mendasar. 

Ilmu sangat mudah diperoleh. So softskill yang ditingkatkan. Beri mereka pendapat untuk sampaikan pendapat. 

Sebagai dosen, dekatkan anak-anak dengan IT. How do PowerPoint. Challenge mereka untuk presentasi. Minimal 10 orang presentasi 1 kelas. Nilai dari UAS dan UTS bobotnya 30%. Bobot terbesar adalah interaktif dan karakter. Selain itu, ajarkan mereka bagaimana cara berbicara di depan publik. Kalau hanya dengar dari dosen: mereka dapat sarjana saja. Skill nya tidak. Dosen harus menstimulus apa anak utk aktif, berkompeten dan berkarakter baik.

Ada beberapa stimulus yang dapat diberikan bagi mahasiswa, antara lain:

  • Kemampuan bahasa asing
  • Kemampuan IT (membuat slide, presentasi yang bagus). Beri tugas saja dan suruh mereka. 

Read more...

Sabtu, 05 Maret 2022

MEMAKNAI TULISAN

0 komentar

Salah satu cara menghindari plagiasi adalah memaknai setiap kalimat demi kalimat yang kita tulis. Mengapa? Karena setiap kalimat yang kita maknai pasti berbeda dari orang lain. Kalaupun sama, tentu tidak akan sama persis. Kekuatan memaknai membawa tulisan kita kepada apa yang disebut dengan original. 

Saat ini, era yang semakin canggih telah menciptakan aplikasi yang membantu pengecekan plagiasi dari sebuah tulisan. Salah satu yang paling 'sadis' adalah Turtinin. Pengecekan dengan aplikasi ini menghasilkan tingkat plagiasi yang lebih tinggi dibanding hasil pengecekan dengan menggunakan aplikasi lain, seperti Plagiarism Checker. Perbedaannya lumayan jauh. 

Pada tulisan kali ini, saya mau fokus pada pemaknaan kalimat dalam tulisan. Misalnya, jika kita merangkai kalimat, upayakan agar kalimat tersebut nyambung dengan kalimat sebelumnya. Beberapa tips yang sekiranya perlu kita perhatikan untuk menghindari plagiasi:

  1. Pharaprase. Gunakan bahasa kita sendiri. Janganlah coba-coba untuk meng-copy-paste kalimat dari sumber apapun. Sebagai alternatifnya, kita dapat meng-kalimatkan kembali kalimat tersebut. Istilah umumnya adalah parafrase.
  2. Depth Read. Membaca mendalam. Menggali apa yang kita baca sampai kita benar-benar mengerti. 
  3. Understand. Cobalah untuk memahami kalimat demi kalimat yang sudah kita ketikkan. Jangan sampai Anda sendiri tidak paham. 
  4. Be brave to sounding our argument. Kalimat kita tidak mungkin sama seperti kalimat orang lain. Untuk itu, pakailah kalimat kita. Beranilah mengungkapkan argumen kita di dalam teks. 
Sedapat-dapatnya kita harus berupaya agar argumen kita yang menguasai isi artikel kita. Mengapa? Karena artikel akan dipublikasikan atas nama kita, jadi jangan takut untuk mengutarakan argumen kita. Hanya saja kita perlu membaca banyak sebelum berargumen.

Saya teringat pengalaman ketika belajar di bangku S2 kala itu. Kita disuruh membaca artikel jurnal sebanyak-banyaknya sebelum menulis tesis. Benarlah adanya. Sebelum berargumen kita perlu banyak membaca. Ini membantu kita untuk melakukan pemaknaan yang mendalam terhadap kalimat demi kalimat yang kita tulis. Iya, menghindari plagiasi. Seperti saya yang menulis pada moment ini pun saya mencoba untuk memaknainya sebegitu rupa sehingga saya memahaminya sebelum orang lain membacanya. 

Menulis dan meneliti membutuhkan investasi waktu yang sangat besar. Ini proses yang sangat panjang. Banyak sekali pengalaman para profesor yang jatuh bangun dalam proses ini. Namun karena ketekunan adalah kesukaan mereka maka gelar profesor bisa diraih. Seorang profesor dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Bapak Muh. Firdaus pernah membagikan pengalamannya di forum Kuliah Umum Online (Kulon) Ekonometrika. Beliau sudah terbiasa dengan penolakan dari berbagai jurnal. Itu perjalanan awal. Biasa itu. Namun karena kecintaannya pada menulis dan meneliti maka beliau tidak berhenti saat mengalami penolakan demi penolakan. Beliau terus mencari tahu letak kesalahan yang membuat Editor Jurnal menolak artikelnya. 
Proses ketekunan inilah yang membuat beliau sarat dengan pengalaman.

Read more...

Jumat, 04 Maret 2022

RAJIN SIRAM

0 komentar

Ada pepatah yang mengatakan seperti ini "1000 langkah selalu diawali dengan satu langkah pertama."  Apa makna yang tersirat di balik pepatah ini? Kemauan kita untuk memulai sesuatu sangat menentukan apa yang akan kita raih di ribuan hari mendatang. Keputusan yang disertai dengan aksi di langkah pertama sama signifikannya dengan setengah perjalanan yang sudah kita selesaikan. Mungkin ada teman pembaca yang belum memahami, tidak mengapa. Perlahan-lahan jika dibayangkan terus pasti paham.

Air mengalir lancar pagi ini. Saya menyiram seluruh tanaman bunga di depan rumah. Setelah saya perhatikan dengan teliti sebagian besar bunga sudah harus dipindahkan ke wadah yang lebih besar. Alasannya karena bunga-bunga itu semakin besar. Akar-akarnya semakin sulit merambah ke bawah karena dibatasi oleh pot. Proses menyiram bunga yang saya lakukan setiap hari ternyata membuat bunga-bunga makin besar. Ada pertumbuhan yang terjadi di luar dugaan kita. 

Proses penulisan juga sama seperti proses menyiram bunga di atas. Ketika kita rajin menulis, lambat-laun kita dapat merasakan ada pertumbuhan di dalam diri kita. Misalnya, kita semakin terampil menata kalimat di setiap paragraf. Kita semakin cepat menulis jika dibandingkan dengan sebelumnya. Kita semakin mudah menemukan ide atau permasalah yang perlu ditulis. Itulah pertumbuhan yang kita dapat ketika kita rajin menulis. Tentu saja ini harus dibarengi dengan hati. Seperti tulisan paling awal di "Serial Menulis 400 Kata per Hari" ini.

Bunga terus bertumbuh ketika disiram dengan konsisten. Ketika tumbuh, wadahnya sudah harus diganti. Bunga tersebut harus berpindah ke pot yang lebih besar. Sama halnya dengan kita yang rajin menulis. Perlahan-lahan pertumbuhan sedikit demi sedikit itu akan membawa kita pada wadah yang lebih besar. 

Tulisan ini sama sekali bukan asumsi, ya! Ini adalah fenomena pertumbuhan yang terjadi di alam. Di mana-mana, semua makhluk hidup yang diberikan makanan atau minuman, pasti mengalami pertumbuhan. Demikian juga dengan kita, penulis. Menulis itu proses kita memberi makan otak dan syaraf-syaraf yang membantu kita berpikir. Lambat-laun akan bertumbuh dan lebih produktif.

Sayangnya, ada variabel yang dapat mengganggu tingkat kerajinan seseorang untuk menulis atau meneliti sesuatu. Variabel tersebut adalah variabel kemalasan. Ini variabel yang sangat berbahaya jika seseorang sudah terinfeksi olehnya. Tingkat kerajinan dan kemalasan yang merupakan variabel laten ini sangat menentukan pertumbuhan kita. Variabel "Jangka Waktu" yang menentukan apakah terjadi pertumbuhan atau tidak. Jika tidak terjadi pertumbuhan berarti ada indikasi kita berpihak pada variabel kemalasan. Sebaliknya, jika terjadi pertumbuhan yang pesat maka kita berdiri bersama-sama dengan variabel kerajinan.

Rajin menyiram! Nothing to loose!

Read more...

Kamis, 03 Maret 2022

KEADILAN

0 komentar
Hari ini kami menghadiri acara kedukaan dari salah satu sahabat saya. Oma dari sahabat saya ini meninggal. Kepergian orang yang dikasihi memang menyedihkan, namun kita tidak dapat menyelami pekerjaan Allah. Dia adil dalam semua hal yang dikerjakan-Nya. Oma dari sahabat saya ini meninggal di usia 90 tahun. Beliau sudah terbaring di tempat tidur bertahun-tahun dan dilayani dengan sangat baik oleh anak sulungnya. 

Saya melihat peristiwa ini mengandung unsur keadilan Tuhan. Mengapa? Ketika manusia kembali kepada Pencipta-Nya itu berarti dia sudah terlepas dari segala kesakitan. Orang yang mengurusnya juga lepas dari padatnya jam untuk merawatnya. Tuhan Maha Adil. 

Keadilan disebut keadilan jika ada pertimbangan yang sama rata antara dua pihak atau lebih. Sisi kiri dan kanan tetap balance. 

Saya teringat pengalaman ketika duduk di semester 1 kuliah, dosen saya menjelaskan bahwa ilmu akuntansi yang kami pelajari saat itu adalah sebuah seni untuk mencatat di bagian debit dan kredit. Ini untuk memastikan bahwa setiap angka yang dimasukkan dalam jurnal adalah seimbang. Jika tidak seimbang maka pasti ada masalah di sana. Kita harus mengecek lagi. Jangan-jangan ada item yang belum diperhitungkan untuk dimasukkan dalam catatan.

Menurut hemat saya, penelitian di bidang akuntansi yang secara spesifik membahas tentang prinsip keadilan adalah pada anggaran daerah. Anggaran merupakan planning yang diukur dengan nilai rupiah untuk direalisasikan pada periode berjalan. Anggaran harus memuat unsur keadilan. Mengapa? Karena daerah memiliki banyak sekali unit kerja dan fokus.

Kali ini saya fokus pada keadilan anggaran saja dulu. Anggaran harus mencakup kebutuh seluruh kelompok masyarakat. Inilah yang disebut dengan keadilan gender. Gender bukan merupakan jenis kelamin (laki-laki atau perempuan). Gender menunjuk pada kelompok masyarakat yang ada. 

Jika anggaran tidak tidak adil maka tentu ada unsur yang belum diperhitungkan untuk dimasukkan. Ini akan munculkan masalah jangka pendek maupun jangka panjang. Anggaran harus adil gender. 
Read more...

Rabu, 02 Maret 2022

HIKMAT MEMILIH & MEMILAH

0 komentar

Sore tadi saya pergi ke pasar untuk mencari lauk-pauk buat makan malam dan besok hari. Sepanjang perjalanan dari rumah menuju pasar saya terus berpikir ikan dan sayur apa yang harus saya beli agar suami dan orang di rumah makan dengan lahap. Saya menelusuri padatnya jalan raya di tengah pasar supaya bisa menemukan para penjual ikan dan sayur. Harga jual ikan dan sayur sangat murah hari ini. Tidak seperti biasanya. Meskipun begitu, saya tetap berpikir panjang sebelum mengambil keputusan membeli. Saya menimbang-nimbang, jika makan malam, suami akan senang makan sayur kangkung. Jika demikian, maka saya harus membeli Ikan Momar (Bahasa Ambon) untuk dimasak berkuah kuning. Ini paduan yang pas untuk makan malam keluarga. 

Jumlah ikan yang tersedia di pasar sampai sore ini sangat banyak. Itu sebabnya harga ikan sangat murah. Penjual rela memberikan harga murah yang penting dagangan ikan laris. Harga normal ikan adalah Rp 20.000 per wadah. Sore ini harganya turun menjadi Rp 10.000,-. Sungguh, pasar sangat padat sore ini. Penjual begitu bersemangat menawarkan ikan kepada pengunjung pasar. Di sebelah kanan jalan juga tampak ibu-ibu pedagang sayur tengah berteriak menawarkan sayurnya. Harga normal biasanya Rp 5.000,- per ikat. Sore ini menjadi Rp 3.000,- per ikat. 

Melimpahnya ikan dan sayur di pasar menjadi simbol banyaknya teori dan data di lapangan ketika hendak melakukan penelitian. Seorang peneliti harus memiliki hikmat untuk memilih mana teori dan data yang tepat untuk menjawab permasalahan yang ada. 

Saya teringat pengalaman mengikuti forum diskusi dengan rekan-rekan akademisi di Manado. Ibu Pembicara menyatakan bahwa teori dan data itu bagaikan sayur dan bumbu yang akan kita masak di dapur, sedangkan metodologi adalah pisaunya. Metodologi digunakan untuk memotong sayur dan data yang sudah kita pilah. Metodologi yang meracik semua bahan tersebut untuk menjadi sajian lezat bagi pembaca (penikmat). Sajian lezat ini tentu menjawab permasalahan (kelaparan) yang sudah diungkapkan dalam bagian latar belakang. 

Setiap tahapan dalam proses penelitian sangat penting. Tidak ada bagian yang tidak penting. Oleh karena itu, seorang peneliti harus memiliki hikmat untuk memilih mana teori yang tepat untuk menjawab persoalan penelitian yang diangkap. Selanjutnya, hikmat untuk mencari data dan memilih data yang tepat untuk diolah demi menjawab persoalan. Semua ini adalah bagian integral, tidak dapat dilepaspisahkan. 

Tak ketinggalan metodologi penelitian. Tentu harus memilih metode yang tepat. Metode adalah cara untuk memasak / mengolah bahan-bahan (referensi & data) untuk menjadi sajian penelitian yang menjawab kebutuhan. Sudah saatnya, kita melihat proses penelitian sebagai sesuatu yang mudah, sederhana, dan menyenangkan. Penelitian itu sama seperti memasak. Ya, kita harus siapkan bahan-bahan terlebih dahulu. Selain itu, mengasah pisau kita sejak dini biar selalu tajam untuk memilih dan memilah. Tentu dengan hikmat. 

   

Read more...

Selasa, 01 Maret 2022

MEMULAI PERJALANAN

0 komentar

Subuh ini saya terbangun dari tidur pulas. Tiba-tiba terbangun. Saya dibangunkan oleh ingatan akan artikel yang saya baca tadi malam. Semalam saya membaca sebuah artikel penuh makna dengan judul "Rayakan Ulang Tahun, Dosen di Aceh Rilis 44 Buku". Artikel ini seperti menampar saya yang sudah lama tertidur dalam kenyamanan. Pagi itu, saya menyalakan laptop dan dengan sendirinya kekuatan itu datang untuk memulai perjalanan menulis itu. Literasi memang harus dimulai dengan ketekunan dan kekuatan hati. Alasannya, akan ada musim dimana seseorang menjadi lelah dan malas. Ini yang saya alami satu tahun belakangan ini. Saya memang melakukan penulisan artikel ilmiah dan mengirimkannya kepada Jurnal agar dapat dimuat, namun saya merasa tidak begitu disiplin. Tidak sedisiplin penulis-penulis lain, salah satunya penulis yang artikelnya membangunkan saya dari tidur panjang ini. Penulis senior ini menghabiskan waktu setiap hari untuk menulis minimal 400 kata per hari. Setiap hari. 

Inilah unsur ketekunan itu. Di dalam musim apapun, seorang expert (ahli) ataupun calon expert harus berlatih. Seorang penulis berlatih menulis. Seorang dosen, berlatih membaca, belajar, dan menulis. Seorang pemusik berlatih main alat musik. Seorang atlit lari berlatih lari di lapangan. Ini unsur yang harus dilakukan oleh seorang ahli atau calon ahli. Saya teringat sebuah kata pepatah yang berbunyi "seribu langkah selalu diawali dengan satu langkah."

Perjalanan seorang penulis tidak dibangun satu dua hari. Perjalanan panjang itu dibangun bertahun-tahun bahkan seumur hidup. Niat menulis juga harus berangkat dari hati nurani. Mengapa? Karena sesuatu yang lahir dari hati akan menyentuh hati. Penulis yang menulis dengan hati akan menancapkan pesan ke hati pembaca juga. Memang tidak dapat digeneralisasi juga, namun kecenderungannya seperti itu. 

Teringat saya pada satu pengalaman unik dan bermakna dari seorang penulis yang juga berprofesi sebagai dosen. Beliau mengabiskan waktu hampir 18 jam per hari untuk menulis. Wow! Nyaris 24 jam. Sehari penuh. Beliau selalu mulai menulis di pukul 02.00 subuh dan bisa selesai di besok malam. Saya yakin beliau pasti mencintai pekerjaan menulis. Beliau menulis dengan hati sehingga rela menghabiskan waktu begitu banyak di depan laptop. Beliau menyatakan kesenangannya ketika melihat naskah telah selesai. 

Menulis tidak dapat kita anggap remeh. Menulis itu proses mengikat ilmu sehingga tidak boleh sembarang menulis. Pastikan kita tidak berasumsi dengan tulisan kita namun based on data. Let data speaks. Ini menyiratkan bahwa penulis harus jujur. Jangan membuat justifikasi agar asumsi kita diterima. Menjadi penulis harus menulis sesuai data, berusaha memahami data, dan apa yang didengar serta dilihat di lapangan. Ini alasannya mengapa pekerjaan menulis harus dimulai dari hati nurani.

Tulisan di awal perjalanan ini mengingatkan saya secara pribadi agar menjadi penulis yang jujur dan tidak bersandar pada pengertian sendiri. Untuk memulai setiap perjalanan, apapun perjalanan itu, pastikan kita memulainya dari HATI.


Read more...