Banner 468 x 60px

 

Selasa, 05 Februari 2019

STUDI KELAYAKAN BISNIS KELOMPOK 1: AKSESORIS DARI BAHAN DAUR ULANG

0 komentar


Stevi Woia, Jeane Franciska, Angel Shinseina, Yunita 

Launde, Brigita Kumeang



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
         Studi kelayakan bisnis sering disebut studi kelayakan proyek penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan berhasil. Istilah proyek mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu (barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk yang sudah ada selama ini.
Semakin besar suatu proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi baik dampak ekonomis maupun sosial, sebaliknya semakin sederhana proyek yang akan dilaksanakan, semakin sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilaksanakan. Namun sesederhana apapun baik secara formal maupun informal, sebaiknya penelitian kelayakan dilakukan sebelum proyek tersebut dilaksanakan.

1.2  Tujuan Bisnis
Tujuan dari bisnis yang kami jalankan tentunya untuk mendapatkan keuntungan. Disisi lain produk yang kami kembangkan menggunakan bahan dasar daur ulang yang pastinya akan bermanfaat bagi lingkungan dengan mengurangi sampah plastik.

1.3  Manfaat Bisnis
          Manfaat dari berbisnis adalah kita bisa mendapatkan keuntungan dari menciptakan peluang-peluang berbisnis. Dalam hal ini kami juga mendapatkan pengalaman serta wawasan bagaimana bentuk dan kondisi pasar tersebut. Selain itu juga dapat memberikan banyak informasi penting dalam menyusun rencana bisnis yang dapat memberi kesempatan untuk menemukan kelemahan dan ancaman masalah yang tersembunyi di masa yang akan datang.

BAB II
DESAIN STUDI KELAYAKAN
ANALISA ENAM ASPEK
1.   ASPEK HUKUM
          Aspek hukum merupakan aspek yang cukup menentukan dan menjamin akan kelangsungan suatu kegiatan usaha. Oleh karena itu, aspek ini tidak dapat diabaikan. Karena aspek hukum merupakan legalitas kelangsungan suatu usaha, sedangkan usaha yang sedang berproduksi akan segera terhenti begitu saja atau terhenti perlahan manakala produk yang dihasilkan tidak memiliki jaminan pasar. Jenis usaha yang kami jalankan yaitu berbentuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Karena usaha ini baru dijalankan maka memilih jenis usaha UMKM. Usaha kami ini layak untuk dijalankan karena memenuhi ketentuan hukum, persyaratan perizinan.

2.   ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
-  Pemilihan dan Perencanaan Produk
Untuk menghasilkan aksesoris yang unik dan berkualitas diperlukan bahan baku dengan kualitas yang baik pula dan juga kreativitas dan inovasi yang tinggi dari tenaga kerjanya. Tapi kelompok kami memilih menggunakan bahan baku dari barang-barang bekas misalnya botol bekas plastik, kemasan snack dan lain–lain. Aksesoris yang dihasilkan atau diproduksi sendiri berupa kalung, dan gelang. Untuk proses pembuatan aksesoris dapat dilakukan dengan berbagai tahap. Pertama potong botol plastik atau gunting sesuai bentuk yang diinginkan. Kemudian kita rangkaikan hingga menjadi bentuk kalung atau gelang yang diinginkan dengan menggunakan lem, pengait, atau tali. Dan untuk mempercantik aksesoris dari bahan daur ulang, kelompok menambahkan manik – manik.
-  Rencana Kapasitas Produksi
Produksi aksesoris diperkirakan 5-10 unit dengan model–model yang berbeda setiap harinya. Jumlah tersebut akan disesuaikan dengan persediaan barang yang ada, jika minat masyarakat pada suatu model tertentu sangat tinggi maka akan diproduksi lebih banyak dari biasanya. Selain itu juga disesuaikan dengan tingkat kerumitan pembuatan barang aksesoris tersebut, misalnya untuk barang yang mempunyai tingkat kerumitan cukup tinggi, proses pembuatannya pun akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
-  Manajemen Persediaan
Untuk mengurangi persediaan aksesoris yang akan dijual, jumlah yang diproduksi akan disesuaikan dengan jumlah stock yang masih ada. Selain untuk mengurangi jumlah persediaan produk siap jual, model barang yang diproduksi yang kami tawarkan juga akan lebih mudah disesuaikan dengan tren yang ada di masyarakat.
3.   ASPEK PEMASARAN
-  Segmentasi
Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan konsumen, yang menjadi segmen pemasaran produk ini adalah wilayah pusat kota Manado contohnya 45 dan juga area kampus. Kenapa kita memilih lokasi seperti ini, karena biasanya tempat area 45 banyak sekali dikunjungi masyarakat kota Manado, dan juga kampus karena kampus dihuni oleh mahasiswa-mahasiswa yang juga peduli dengan penampilan, sehingga untuk mahasiswa-mahasiswa perempuan tetap akan menggunakan aksesoris. Jadi ada peluang untuk aksesoris ini terjual, karena aksesoris akan selalu dibeli oleh pengguna untuk dipakai sendiri atau pun dijual kembali.
-  Target
Target pemasaran kelompok kami mulai dari anak-anak remaja sampai dewasa, karena rata-rata usia remaja sampai dewasa lebih suka mengikuti tren-tren kekinian dan peduli dengan penampilan. Dengan target tersebut kelompok kami yakin bahwa produk kami bisa laku terjual dengan selalu menggunakan kreativitas dan inovasi untuk pembuatan produk-produk baru yang kekinian walaupun menggunakan bahan daur ulang.


-  Posisi
Karena produk kami menggunakan bahan bekas atau bahan daur ulang maka ada kendala yang akan kami alami, yaitu sedikit sulit untuk mendapat kepercayaan atau tempat dihati para target kami. Tapi dengan kreativitas dan inovasi terbaik, dengan membuat desain aksesoris dengan bentuk yang unik, lucu, dan kekinian atau selalu mengikuti tren, atau mengikuti selera konsumen, kelompok kami yakin bahwa produk kami akan mendapat tempat yang terbaik di hati masyarakat, dan bisa di terima atau di sukai oleh target pemasaran produk ini.
-  Harga Penjualan
Aksesoris-aksesoris ini akan kami jual dengan harga yang relatif terjangkau yaitu dari Rp10.000- Rp15.000. Harga yang kami tawarkan sebanding dengan kualitas barang yang kami jual.

4.   ASPEK MANAJEMEN DAN SDM
Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia terdiri dari dua bahasan penting, yaitu sub aspek manajemen dan sub aspek sumber daya manusia. Analisis sub aspek manajemen lebih menekankan pada proses dan tahap-tahap yang harus dilakukan pada proses pembangunan bisnis, sedangkan analisis sub aspek sumber daya manusia menekankan pada ketersediaan dan kesiapan tenaga kerja, baik jenis/mutu maupun jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Pemahaman terhadap dasar-dasar proyek dan manajemen sumber daya manusia perlu dipahami dengan benar agar proses analisis terhadap aspek ini dapat berjalan dengan lancar.
a.   Perencanaan dan Penjadwalan Proyek
Perencanaan proyek merupakan usaha untuk membuat dan menemukan apa yang harus dicapai pada suatu proyek, kapan, dan bagaimana proyek tersebut dilaksanakan. Sedangkan pengertian dari penjadwalan proyek merupakan bagian dari perencanaan proyek secara keseluruhan yang bertujuan untuk menentukan kapan sebuah proyek dilaksanakan berdasarkan urutan tertentu, dari awal sampai akhir proyek. Beberapa hal yang perlu diidentifikasi pada perencanaan proyek kami:
-       Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjalankan pada pembangunan proyek kami
-       Rekan/sumber daya manusia yang akan melakukan setiap tahap pelaksanaan kegiatan
-       Fasilitas yang diperlukan untuk setiap tahap pelaksaan kegiatan
-       Waktu mulai setiap pelaksanaan tahap pekerjaan, waktu pelaksanaan setiap tahap pekerjaan, dan waktu berakhirnya setiap pelaksanaan tahap pekerjaan
-       Bahan dan peralatan yang diperlukan setiap tahap pekerjaan
-       Biaya yang diperlukan untuk setiap tahap pekerjaan
-       Usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan pekerjaan
Beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan pada penjadwalan proyek yang menentukan keberhasilan pembangunan proyek:
-       Membagi proyek ke dalam bentuk tugas dan mengestimasi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut
-       Waktu dari setiap anggota untuk bersamaan membuat jadwal yang optimum
-       Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari adanya jeda waktu (delay)
Dalam perencanaan dan penjadwalan proyek kami menggunakan bagan GANTT. Kami memilih teknik tersebut dikarenakan lebih efisien dan sederhana dan mudah dipahami. Bagan GANTT sendiri pertama dikembangkan oleh Hendry Laurent GANTT. Bagan GANTT dapat memberikan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan dan lama waktu untuk setiap kegiatan.
Berikut adalah format dari bagan GANTT yang kami terapkan pada bisnis aksesoris daur ulang kami:
No
Kegiatan
2018
2019
November 2018
Desember 2018
Januari 2019
tgl 1-10
tgl 11-20
tgl 21-30
tgl 1-10
tgl 11-20
tgl 21-31
tgl 1-10
tgl 11-20
tgl 21-31
1
Perencanaan kegiatan









2
Diskusi tentang bisnis yang akan dijalankan









3
Pencarian bahan daur ulang









4
Kegiatan pembuatan produk










b.   Analisis jabatan
Analisis jabatan diperlukan untuk mempelajari dan mengumpulkan informasi tentang suatu pekerjaan berkaitan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan. Dalam menjalankan bisnis, kami memperhatikan pekerjaan apa saja yang harus dilakukan masing-masing anggota, cara menjalankan pekerjaan tersebut, dan alasan dari pelaksanaan kegiatan pekerjaan sehingga hasil yang diperoleh dari analisis jabatan adalah deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan. Masing-masing anggota kami memiliki tanggung jawab untuk menjalankan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki.
c.    Pengorganisasian (Organizing)
Agar suatu usaha bisnis dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan maka perlu dibentuk sebuah organisasi. Bisnis kami adalah industri rumaha yang dimana pengawasan dalam pekerjaan dilakukan bersama. Akan tetapi kami mempunyai tanggung jawab masing-masing sesuai dengan keahlian. Maka kami tetap menggunaan pengorganisasian agar usaha kami dapat berjalan dengan pengaturan tugas yang lebih baik.
Dalam sebuah organisasi terdiri dari 5 departemen, yaitu departemen keuangan, departemen produksi, departemen pembelian, departemen pemasaran, dan departemen gudang. Berikut adalah pembagian tugas dari masing-masing departemen tersebut :
-       Departemen Keuangan
     Melakukan pencatatan atas segala aktivitas aliran kas dan aliran persediaan.
-       Departemen Produksi
     Melakukan kegiatan produksi aksesoris daur ulang dengan menghasilkan barang yang terdiri dari menggunting, mengelem, dan mengkreasikan suatu produk.
-       Departemen Pembelian
     Melakukan kegiatan pembelian bahan baku berupa manik-manik, tali, dan lem yang diperlukan untuk membuat aksesoris menggunakan sampah plastik yang sudah didaur ulang. Serta sebagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi kelangsungan operasional.
-       Departemen Pemasaran
     Bertugas memasarkan produk dan melakukan promosi produk kami ke masyarakat.
-       Departemen Gudang
     Bertugas menerima produk jadi yang diserahkan oleh departemen produksi dan menyimpannya sebagai barang persediaan untuk dijual, menyimpan persediaan bahan baku, mencatat mutasi kuantitas persediaan yang dibuat oleh departemen gudang.
d.   Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan yang akan ditetapkan untuk menentukan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan direkrut telah disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh dari seluruh perencanaan kegiatan yang sudah diperkirakan. Selain itu keputusan atas merekrut sumber daya manusia didasarkan pada keputusan bersama. Pada bisnis kami jumlah tenaga kerja ada 5 orang. Dimana masing-masing dari setiap departemen memiliki 1 penanggung jawab dengan memiliki anggota-anggota. Oleh karena itu masing-masing dari kami menjadi anggota yang bertanggung jawab dari beberapa departemen. Berikut struktur ulasan dari struktur organisasi kami:
DEPARTEMEN
PENANGGUNG JAWAB
ANGGOTA
JUMLAH ORANG
Keuangan
1
1
2
Produksi
1
4
5
Pembelian
1
3
4
Pemasaran
1
2
3
Gudang
1
1
2








Berdasarkan struktur organisasi tersebut, para pekerja di tempat ini sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi yang dimiliki. Dan mereka bekerja sesuai dengan bagiannya masing-masing.
e.   Koordinasi, Implementasi, Controlling
Koordinasi dilakukan bersama–sama tentang tugas masing–masing dan barang yang akan diproduksi. Koordinasi dilakukan setiap pagi sebelum waktu pertemuan anggota dilaksanakan pada hari kamis dan sabtu sore.
Setiap perencanaan atas suatu inovasi atau program baru akan dianalisis bersama dari setiap aspek, setelah hasil analisis mengindahkan bahwa inovasi tersebut layak untuk dilakukan maka inovasi tersebut akan diimplementasikan.
Dalam tahap controlling ini dilakukan evaluasi kepada para anggota dengan melihat berapa banyak jumlah yang sudah diproduksi, maupun barang yang masih dalam proses produksi oleh anggota. Selain itu mengevaluasi kualitas produk yang diproduksi oleh karyawan agar produk yang diproduksi sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
f.     Kecepatan
Kecepatan karyawan dalam membuat suatu produk aksesoris tidak dapat ditentukan karena tergantung tingkat kerumitan atas pembuatan barang-barang tersebut dan tingkat keterampilan karyawan.
5.   ASPEK LINGKUNGAN
Pembuatan aksesoris daur ulang sangat baik karena bertujuan mengurangi sampah-sampah plastik yang tidak dapat terurai. Hal ini dapat berdampak dengan baik untuk lingkungan sekitar. Sejalan dengan perkembangan bisnis yang pesat dewasa ini dan kemungkinan di masa yang akan datang, serta menyadari kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan, maka pengembangan bisnis yang dijalankan adalah pengembangan yang ramah lingkungan.
Berdasarkan kebijakan tersebut, setiap kegiatan bisnis berkewajiban melaksanakan upaya menyeimbangkan dan melestarikan sumber daya alam serta mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatanbisnis ini. Kita seringkali mendapat himbauan untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dan melakukan upaya pencegahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan bisnis.
Sebuah ide bisnis akan dinyatakan layak berdasarkan aspek lingkungan jika lingkungan ide bisnis minimal sesuai dengan kondisi lingkungan dan memiliki dampak positif yang lebih besar terhadap lingkungan dibandingkan dengan dampak negatif. Dan menurut kelompok kami ide bisnis yang kami jalankan sangat layak karena dapat mengurangi sampah-sampah plastik. 

6.   ASPEK KEUANGAN
Suatu ide bisnis dinyatakan layak berdasarkan aspek keuangan jika sumber dana untuk membiayai ide bisnis tersebut tersedia serta bisnis tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan dengan berdasarkan asumsi-asumsi yang logis. Dalam memulai usaha ini kelompok kami menggunakan modal sendiri dan tanpa menggunakan modal dari pihak ketiga (pinjaman) karena tidak terlalu besar modal yang digunakan sehingga dapat di tanggung sendiri oleh kelompok kami. Hal ini juga di lakukan agar lebih mudah melakukan pengawasan atau perhitungan modal itu sendiri.
Aksesoris daur ulang juga membutuhkan modal. Perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan serta biayanya pada awal investasi sebagai berikut:
No.
Nama Item
Jumlah
Biaya Per Unit
Total
1
Gunting atau cuter
-
-
-
2
Senar karet
1
Rp6.000
Rp6.000
3
Kuteks (sebagai cat)
2
Rp15.000
Rp30.000
4
Manik-manik
-
Rp29.000
Rp29.000
5
Tali
6 meter
Rp900
Rp5.400
6
Benang jahit
1
Rp2.000
Rp2.000
7
Botol bekas
-
-
-
8
Lem
1
Rp10.000
Rp10.000
9
Lilin
1
Rp2.500
Rp2.500
10
Korek api
1
Rp1.000
Rp1.000
TOTAL
Rp85.900

Keterangan: untuk alat dan bahan yang tidak memiliki harga, alat dan bahan tersebut di tanggung atau di bawa sendiri oleh masing-masing anggota kelompok.
Dari persediaan alat dan barang yang ada kami dapat membuat:
1.      Kalung
2.      Gelang

Untuk percobaan awal sebagai pemula, kelompok kami hanya membuat sedikit aksesoris daur ulang, yaitu 5 jenis gelang dan 5 jenis kalung dengan bentuk yang berbeda-beda.
Perhitungan:
Rp85.900 : 10 pcs = Rp8.590
Jadi, harga pokok produksi aksesoris daur ulang adalah Rp8.590
Kelompok kami dapat menjual dengan harga mulai Rp10.000–Rp15.000 per pcs, tergantung tingkat keunikan dan kesulitan dari pembuatan aksesoris yang ada.
Jika kelompok kami menjual dengan harga rata-rata Rp10.000 per pcs, dengan target penjualan 5 pcs perhari, maka penghasilan perhari kelompok kami adalah Rp50.000
Pay back periode untuk kelompok kami adalah Rp85.900:Rp50.000 = 1,718
Artinya, dengan target penjualan 5 pcs aksesoris setiap hari, kelompok kami dapat mengembalikan modal pada hari ke 2.
          Jadi menurut kelompok kami, bisnis aksesoris daur ulang ini sangat menguntungkan apabila akan terus dilaksanakan atau terus membuat inovasi-inovasi terbaru, karena pengembalian modal tidak membutuhkan waktu yang lama.

 BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
          Survei yang kami lakukan melalui Kuisioner yang telah diisi oleh 10 Responden. Berikut adalah hasil dari survei mengenai Produk Aksesoris Daur Ulang.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
          Jenis bisnis yang dijalankan oleh kelompok kami adalah membuat aksesoris dari bahan daur ulang seperti bekas botol plastik, sisa bungkus snack, dan sampah-sampah plastik lainnya yang masih bisa digunakan. Pembuatan aksesoris daur ulang ini sangat banyak manfaatnya untuk lingkungan yaitu dapat mengurangi sampah-sampah plastik yang ada, atau dengan adanya ide bisnis seperti ini dapat mencegah pencemaran lingkungan. Selain itu juga aksesoris yang terbuat dari bahan plastik tidak akan berkarat dan juga terasa ringan untuk dipakai. Karena aksesoris yang kami buat menggunakan bahan daur ulang jadi harga produk yang kami tawarkan juga terjangkau.
          Bisnis aksesoris yang dijalankan oleh kelompok kami sangat layak dan punya peluang untuk memberi keuntungan karena hanya dengan modal yang kecil, dan menggunakan bahan daur ulang dengan menggunakan kreativitas serta inovasi-inovasi yang terbaik dari anggota kelompok maka dapat menciptakan sebuah produk yang punya nilai jual.
          Dan dalam pembuatan bisnis kelompok kami, tentunya kami tetap memperhatikan kelayakan aspek-aspek yang ada seperti aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber daya manusia, serta aspek keuangan.


DOKUMENTASI PRESENTASI & PEMBUATAN PRODUK







Dr. Suliyanto.2010. STUDI KELAYAKAN BISNIS Pendekatan Praktis. Yogyakarta: C.V Andi Offset


0 komentar:

Posting Komentar