Banner 468 x 60px

 

Rabu, 02 Maret 2022

HIKMAT MEMILIH & MEMILAH

0 komentar

Sore tadi saya pergi ke pasar untuk mencari lauk-pauk buat makan malam dan besok hari. Sepanjang perjalanan dari rumah menuju pasar saya terus berpikir ikan dan sayur apa yang harus saya beli agar suami dan orang di rumah makan dengan lahap. Saya menelusuri padatnya jalan raya di tengah pasar supaya bisa menemukan para penjual ikan dan sayur. Harga jual ikan dan sayur sangat murah hari ini. Tidak seperti biasanya. Meskipun begitu, saya tetap berpikir panjang sebelum mengambil keputusan membeli. Saya menimbang-nimbang, jika makan malam, suami akan senang makan sayur kangkung. Jika demikian, maka saya harus membeli Ikan Momar (Bahasa Ambon) untuk dimasak berkuah kuning. Ini paduan yang pas untuk makan malam keluarga. 

Jumlah ikan yang tersedia di pasar sampai sore ini sangat banyak. Itu sebabnya harga ikan sangat murah. Penjual rela memberikan harga murah yang penting dagangan ikan laris. Harga normal ikan adalah Rp 20.000 per wadah. Sore ini harganya turun menjadi Rp 10.000,-. Sungguh, pasar sangat padat sore ini. Penjual begitu bersemangat menawarkan ikan kepada pengunjung pasar. Di sebelah kanan jalan juga tampak ibu-ibu pedagang sayur tengah berteriak menawarkan sayurnya. Harga normal biasanya Rp 5.000,- per ikat. Sore ini menjadi Rp 3.000,- per ikat. 

Melimpahnya ikan dan sayur di pasar menjadi simbol banyaknya teori dan data di lapangan ketika hendak melakukan penelitian. Seorang peneliti harus memiliki hikmat untuk memilih mana teori dan data yang tepat untuk menjawab permasalahan yang ada. 

Saya teringat pengalaman mengikuti forum diskusi dengan rekan-rekan akademisi di Manado. Ibu Pembicara menyatakan bahwa teori dan data itu bagaikan sayur dan bumbu yang akan kita masak di dapur, sedangkan metodologi adalah pisaunya. Metodologi digunakan untuk memotong sayur dan data yang sudah kita pilah. Metodologi yang meracik semua bahan tersebut untuk menjadi sajian lezat bagi pembaca (penikmat). Sajian lezat ini tentu menjawab permasalahan (kelaparan) yang sudah diungkapkan dalam bagian latar belakang. 

Setiap tahapan dalam proses penelitian sangat penting. Tidak ada bagian yang tidak penting. Oleh karena itu, seorang peneliti harus memiliki hikmat untuk memilih mana teori yang tepat untuk menjawab persoalan penelitian yang diangkap. Selanjutnya, hikmat untuk mencari data dan memilih data yang tepat untuk diolah demi menjawab persoalan. Semua ini adalah bagian integral, tidak dapat dilepaspisahkan. 

Tak ketinggalan metodologi penelitian. Tentu harus memilih metode yang tepat. Metode adalah cara untuk memasak / mengolah bahan-bahan (referensi & data) untuk menjadi sajian penelitian yang menjawab kebutuhan. Sudah saatnya, kita melihat proses penelitian sebagai sesuatu yang mudah, sederhana, dan menyenangkan. Penelitian itu sama seperti memasak. Ya, kita harus siapkan bahan-bahan terlebih dahulu. Selain itu, mengasah pisau kita sejak dini biar selalu tajam untuk memilih dan memilah. Tentu dengan hikmat. 

   

0 komentar:

Posting Komentar