Banner 468 x 60px

 

Rabu, 09 Maret 2022

TETAPKAN STANDAR DI AWAL!

0 komentar

Penelitian perlu memiliki standar agar terarah. Standar yang dimaksud ini adalah seperti standar untuk melakukan proses penelitian dari pengambilan data sampai pelaporan hasil penelitian di dalam artikel. Semua tahapan ini harus dilakukan dengan standar yang diatur oleh peneliti sendiri.

Misalnya, saya punya standar untuk melakukan penelitian ini dengan mengambil data langsung dari para responden kunci, seperti nelayan utama di lokasi tertentu. Ini berarti saya tidak boleh mengambil responden lain selain standar saya tadi. 

Standar diperlukan agar data kita tetap terkendali, tidak berubah-ubah sesuai maunya kita. Terkadang standar juga menjadi patokan sehingga kita tidak perlu lari jauh dari rencana penelitian kita. 

Rencana penelitian diawali dengan ide terlebih dahulu. Ide ini datang dari rasa ingin tahu kita, atau rasa ingin membantu kita. Penelitian yang didasarkan oleh rasa ingin tahu dan rasa ingin membantu membuat seorang peneliti pasti berjuang dengan gigih untuk mendapatkan data sampai mengelola data dengan baik, bahkan menyajikan dalam artikel jurnal dan dipublikasikan kepada masyarakat luas untuk dibaca. Rangkaian proses ini pasti dilakukan dengan nikmat. 

Saya ingat satu pengalaman saya ketika menempuh studi S2 di Salatiga. Pada semester 3 saya sudah berencana menulis tesis dengan pendekatan kuantitatif. Mengapa? Karena waktu saya S1, saya menulis skripsi dengan pendekatan kualitatif dan saya 'dibabat' habis selama sejam di ruang ujian oleh para penguji. Mengingat penguji saya juga seorang senior dengan kiblat kualitatif. Beliau tahu seluk-beluk kualitatif sehingga beliau banyak menguji saya dengan pertanyaan-pertanyaan menjebak. Pada saat tesis, saya menulis menggunakan pendekatan kuantitatif. 

Untuk keputusan itu maka saya mulai mempelajari metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Saya membaca buku-buku dan artikel terkait pendekatan ini. Dan saya tahu bawa saya harus belajar otodidak untuk dapat mengoperasikan alat analisis statistik. Waktu itu (2012), Structural Equation Model (SEM) sedang 'naik daun'. Saya membeli buku yang ditulis oleh Prof. Imam Ghozali dan Hengky Latan. Saya membaca semua isinya. Dan pada akhirnya daya menemukan cara untuk bagaimana bisa mengambil data, mengolah dan menyajikannya dengan baik. Saya menekuninya.

Tak lama sejak proses otodidak itu, saya naik ujian tesis. Penguji saya adalah dosen yang sama dengan ketika saya ujian skripsi. Semua proses penelitian dan pengambilan data ditelusuri dengan detail. Alhasil, saya lulus dengan nilai A. 

Apa maksud dari kisah ini? Ketika kita merencanakan penelitian di awal, itu menjadi standar kita untuk berusaha. Itulah sebabnya, sangat penting bagi kita untuk menyusun standar bagaimana kita dapat menyelesaikan riset ini dengan baik. Tidak hanya berhenti pada proses penelitian tetapi juga sampai pada proses publikasi.


0 komentar:

Posting Komentar