Banner 468 x 60px

 

Senin, 07 Maret 2022

TETAP FOKUS SAMPAI MENGHASILKAN LUARAN

0 komentar
Seorang peneliti perlu jiwa tenang. Bukankah begitu? Peneliti harus menampung banyak ide di dalam kepalanya untuk perlahan-lahan dituangkan pada naskah. 
Saya mengawali tulisan ini dengan penegasan seperti ini. Ini memang hanya opini namun saya rasa ada benarnya. Ya, seperti tulisan saya pada bagian sebelumnya bahwa penulis tidak boleh memaksakan asumsinya untuk diterima pembaca. Nah, kali ini pun saya tidak memaksa pembaca untuk menerima opini seperti ini. 
Poin dari apa yang barusan saya jelaskan adalah bahwa proses menulis merupakan suatu proses panjang penuangan ide ke dalam tulisan. Ini merupakan proses transfer ilmu yang dapat dilakukan oleh seorang penulis. 
Ini alasan mengapa peneliti perlu memiliki jiwa yang tenang. Peneliti dapat menuangkan setiap gagasannya dengan maksimal jika pikirannya jernih dan tenang. Ini juga merupakan latihan agar ketika peneliti diberikan kesempatan menerima dana hibah penelitian maka mereka terbiasa mengerjakan dengan tenang sampai selesai, menghasilkan luaran. 
Luaran dari sebuah penelitian dapat berupa publikasi artikel pada jurnal, buku, paten, HAKI, dan produk lainnya. Alur proses penelitian berakhir pada luaran ini. Tingkat fokus kita menentukan kualitas luaran yang dihasilkan. 
Hal penting lainnya adalah, memilih tim kolaborasi yang tepat. Sebaiknya berkolaborasi dengan teman dosen lain agar bisa saling mengisi dan berbagi. Tingkat kemampuan meneliti kita dapat dipertajam oleh rekan kita. Jadi belajarlah membuka diri dan berbaur dengan tim. Toh, luaran yang dihasilkan akan bermanfaat bagi Fakultas dan Universitas tempat kita mengabdi, bukan? 

Kita perlu memiliki target luaran juga di setiap semester. Mengapa? Agar kita bisa menikmati setiap level penelitian. Tidak hanya level pemula tetapi bisa sampai pada level terapan. Saya pribadi masih berada pada level pemula namun berkerinduan agar bisa naik level setiap tahunnya. Ya, tentu jika Tuhan menghendakinya. 


0 komentar:

Posting Komentar