Banner 468 x 60px

 

Minggu, 13 Januari 2019

STUDI KELAYAKAN BISNIS KELOMPOK 2 : POT BUNGA DARI HANDUK BEKAS

0 komentar


MARLINA PANGULIMANG, EUNIKE LUDONG, RIBKA MANDEY, FRANKY SILAEN

BAB I

PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang

Permasalahan sampah di Indonesia bukan lagi rahasia umum. Belakangan ini permasalahan sampah yang semakin hari semakin menggunung sudah menjadi topik perbincangan yang cukup menyedot perhatian setiap kalangan. Permasalahan sampah sudah menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat Indonesia. Berbagai jenis sampah telah mewarnai setiap sudut pandang kita. Sampah merupakan hal yang serius yang harus ditangani segera. Bisa dibayangkan sekian kubik sampah dibuang oleh rumah tangga dan industri.

Berbagai cara telah ditempuh oleh pemerintah dan sebagian masyarakat untuk mengurangi volume sampah di Indonesia. Namun tetap saja sampah masih menumpuk dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, salah satu solusinya adalah mencoba untuk memanfaatkan barang bekas yang tidak dipakai yaitu handuk bekas menjadi sebuah pot bunga yang cantik dan dapat digunkan kembali serta bernilai jual. Hal tersebut bukan saja membantu pemerintah dan masyarakat mengatasi kebersihan, namun juga dapat menjadi lapangan pekerjaan dan usaha yang baru sebagai sumber penghasilan untuk mengatasi masalah pengangguran dan susahnya mendapatkan pekerjaan saat ini.
1.2.      Tujuan
1. Untuk memanfaatkan barang bekas pakai menjadi bernilai jual
2. Untuk menciptakan produk  yang ramah lingkungan
3. Untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru
4. Untuk membuka usaha baru dan mendapatkan penghasilan
5. Untuk meningkatkan kreativitas, ketrampilan, dan kemauan berinovasi
1.3.      Manfaat Bisnis
1. Berinovasi dengan barang yang tidak terpakai sehingga bisa digunakan kembali
2. Memanfaatkan barang bekas pakaisehingga memiliki nilai jual
3. Menyalurkan dan meningkatkan kreativitas yang dimiliki
4. Mengurangi sampah dan pencemaran lingkungan
5. Meningkatkan keindahan ruangan atau lingkungan
6. Menjadi sumber penghasilan

BAB II

DESAIN STUDI KELAYAKAN

2.1.            Aspek Hukum
Analisis aspek hukum yang telah dilaksanakan:
-          Produk Pot bunga bukan merupakan barang yang berbahaya
-          Pot bunga dari handuk bekas tidak dilarang untuk diproduksi serta dijual ke masyarakat
-          Produk Pot bunga juga merupakan barang yang legal dan dapat dipasarkan
-    Pembuatan Pot bunga tidak menggunakan bahan yang melanggar hukum dan aman karena menggunakan barang handuk bekas

2.2.            Aspek Teknis dan Teknologi
Analisis aspek teknis dan teknologi yang telah dilaksanakan:
  1. Lokasi yang diperlukan untuk membuat pot bunga dari handuk bekas adalah di halaman rumah  yang merupakan lokasi efisien karena aman, gampang menjangkau bahan dan alat yang  digunakan, sehingga kelompok dapat bekerja dengan efektif.
  2. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dapat diperoleh dengan mudah dan bisa digunakan menghasilkan pot bunga dari handuk bekas dengan baik.
  3. Bahan-bahan dan alat - alat yang digunakan tersedia dalam jumlah banyak dan gampang dijangkau sehingga kelompok tidak mengalami kendala menghasilkan produk dengn tepat waktu.
  4. Teknologi yang digunakan untuk membuat pot bunga dari handuk bekas tidak memerlukan mesin yang canggih atau mahal.
2.3.            Aspek Pemasaran
Analisis aspek pemasaran yang telah dilaksanakan:
  1. Produk pot bunga dari handuk bekas dapat dipasarkan kepada masyarakat bawah, menengah, dan atas karena harga produk yang terjangkau.
  2. Pot bunga yang kami pasarkan relatif murah sehingga menguntungkan.
  3. Pot bunga dapat dijual di berbagai tempat dan tidak memerlukan tempat yang luas sekali. Contohnya di halaman rumah.
  4.  Produk pot bunga tidak memerlukan biaya promosi yang mahal, dapat dipromosikan melalui media elektronik seperti foto-foto produk di media sosial  dan non elektronik seperti spanduk.
2.4.            Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan:
  1. Pembuatan pot bunga tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak dengan biaya gaji yang mahal.
  2. Tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat pot bunga dari handuk bekas adalah tenaga kerja terampil, kreatif dan inovatif.
  3. Pengawasan pengerjaaan produk tidak susah karena pekerjaan tidak dilakukan banyak tenaga kerja.
2.5.            Aspek Lingkungan
Analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan:
  1. Pot bunga dari handuk bekas mengurangi sampah dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan sehingga membantu pemerintah mengatasi masalah kebersihan dan kesehatan.
  2. Pot bunga dari handuk bekas menciptakan lingkungan yang indah.
  3. Pesaing produk vas bunga dari handuk bekas jarang ditemukan di sekitar Manado.
  4. Tetelah meminta respon atau sikap masyarakat terhadap produk ini, dapat diidentifikasikan bahwa pelanggan produk ini, yaitu kalangan pria/wanita yang menyukai berkebun.
  5. Vas bunga dari handuk bekas menggunakan cat untuk pemberian warna pada produk, bukan pylox yang merusak lingkungan maupun makhluk hidup. Pemakaian gas CFC yang terdapat pada pylox yang berlebihan dapat merusak lapisan ozon sebagai pelindung bumi dari radiasi matahari.
  6. Pot bunga ini merupakan kerajinan daur ulang yang menggunakan handuk bekas.
2.6.            Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan yang telah dilaksanakan:
  1.  Modal yang diperlukan untuk membuat pot bunga dari handuk tidak besar.
  2. Dana yang diperlukan relatif kecil, dapat diperoleh dari modal sendiri.
  3. Biaya operasional relatif kecil karena pembuatan pot bunga dari handuk bekas tidak memerlukan mesin canggih dengan jumlah tenaga kerja banya.
  4. Harga jual produk mudah ditentukan dengan mempertimbangkan biaya yang telah dikeluarkan sehingga keuntungan dapat diperoleh.
BAB III

METODE PENGUMPULAN DATA

3.1.      Pengumpulan Data
Salah satu komponen yang penting dalam menilai kelayakan produk  adalah proses penelitian dalam pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan, antara lain: wawancara dan kuesioner.

            3.1.1.      Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Kami melakukan wawancara secara tatap muka dengan memberikan pertanyaan berikut:
-          Apakah anda menyukai hiasan?
-          Apakah anda menyukai barang hasil kreativitas dari barang bekas?
-          Apakah anda mempunyai banyak pot bunga?
-          Apakah anda suka mengkoleksi berbagai macam pot bunga?
Adapun jawaban yang diberikan adalah sebagai berikut:
-          Responden menyukai hiasan untuk memperindah dan mempercantik ruangan
-          Responden adalah orang yang suka berkreasi, terlebih lagi kreasi dari barang bekas yang dapat mengurangi sampah dan dijadikan suatu kreasi
-          Responden tidak memiliki terlalu banyak pot bunga
-          Responden menyukai berbagai macam pot bunga berdasarkan variasi dari pot bunga tersebut.
            3.1.2.      Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kami menyampaikan kuesioner kepada 20 orang responden wanita dan pria dengan berbagai latar belakang pekerjaan dan usia,sebagai berikut:
Gambar Kuesioner

Dari pengisian kuesioner di atas oleh 20 orang responden, didapatkan hasil sebagai berikut:
No
Aspek yang Dinilai
Skor Penilaian (orang)
1
2
3
4
1
Bentuk pot bunga
-
2
3
15
2
Ukuran pot bunga
1
2
4
13
3
Warna pot bunga
1
1
3
15
4
Keunikan pot bunga



20
5
Kualitas cetakan pot bunga
2


18
Total
4
5
10
81
3.2.      Analisis Data dan Interpretasi Data
Dari pengumpulan data yang telah dilakukan, kami telah menganalisis dan membuat interpretasi data yang diperoleh dari wawancara dan kuesioner yang telah dilakukan, sebagai berikut:
-   Bahwa sebagian besar responden menyukai hiasan untuk memperindah dan mempercantik ruangan. Responden tersebut juga menyukai kreasi dari barang bekas dan karena sebagian besar juga senang mempunyai pot bunga, maka sangat besar kemungkinan mereka tertarik memiliki pot bunga yang terbuat dari kreasi barang bekas, berupa pot bunga dari handuk bekas.
-     Bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian yang sangat baik atas pot bunga dari handuk bekas yang telah dibuat, dengan sebagian kecilnya memberikan pendapat baik, kurang baik, dan sangat tidak baik. Sehingga kemungkinan besar produk tersebut diminati dan dibeli oleh masyarakat.
BAB IV

PENUTUP

4.1.      Kesimpulan

a.    Barang bekas merupakan hal kecil yang sering dilupakan. Saat mendengar kata barang  bekas mungkin hal yang ada di benak kita hanyalah benda  tidak berguna. Namun anggapan seperti itu tidak selalu benar, barang bekas juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai jual dan menguntungkan. Salah satunya produk pot bunga dari bahan handuk bekas. Untuk membuat pot bunga dari handuk bekas tidak membutuhkan proses yang rumit dan bahan yang mahal.
b.        Hasil analisis kelayakan pada aspek-aspek studi kelayakan bisnis menunjukkan bahwa usaha
pot bunga dari handuk bekas ini layak untuk dilaksanakan.
c.         Hasil analisis data dan interpretasi data menunjukkan bahwa usaha
pot bunga dari handuk bekas ini layak untuk dilaksanakan.

4.2.      Saran

a. Mempromosikan produk lebih intensif, baik melalui iklan di media sosial maupun media elektronik lainnya sehingga penjualan lebih meningkat.
b.  Membuat usaha ini dapat diminati oleh seluruh kalangan serta dapat dipasarkan secara luas. Karena di sini selain dapat menguntungkan dalam segi ekonomi, kegiatan atau usaha tersebut secara tidak langsung dapat membantu pemerintah dalam mengatasi atau mengurangi sampah
c.     Menambah wawasan  pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, dan inovasi kita. Barang bekas bisa mendatangkan keuntungan lebih jika tahu bagaimana mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang bernilai jual.

Video Proses Pembuatan Ide Bisnis: Pot Bunga dari Handuk Bekas 





Kelompok 2 sebelum melakukan presentasi kelayakan produk.
Ide bisnis yang telah menjadi produk
Sesi Presentasi

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Kasmir,S.E.,M.M. dan Jakfar, S.E.,M.M. 2013. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi.
Jakarta: Prenada Media.
Jumingan, 2009. Studi Kelayakan Bisnis, Teori & Pembuatan Proposal Kelayakan Bisnis.
Jakarta: Bumi Aksara.
Umar,H.2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta.PT.Gramedia Pustaka Utama.


Read more...